LEFT-BACK.COM – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) resmi menyegel sejumlah vila ilegal di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (9/3/2025). Langkah ini diambil untuk melindungi hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dari kerusakan lingkungan yang berkontribusi terhadap banjir di wilayah Jabodetabek. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pemerintah akan menindak tegas aktivitas ilegal yang merusak ekosistem. “Kami tidak akan menoleransi pelanggaran yang mengancam keberlanjutan lingkungan. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam melaporkan aktivitas yang berpotensi merusak kawasan hutan,” ujarnya. Direktur Penindakan Pidana Kehutanan KLHK, Rudianto Saragih Napitu, mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 15 titik vila ilegal. Empat vila pertama yang disegel adalah Vila Forest Hill, Vila Seaford Afrika, Vila Cemara, dan Vila Vinus di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Penyegelan vila-vila tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yang melarang pendudukan kawasan hutan tanpa izin. Pelanggar aturan ini dapat dijerat hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp5 miliar sesuai Pasal 78 Ayat 3 Huruf A. Alih fungsi lahan di kawasan hulu Sungai Ciliwung dinilai telah mengurangi daya resap tanah, sehingga memperburuk risiko banjir di wilayah hilir. Kondisi ini diperparah dengan maraknya pembangunan vila tanpa izin yang merusak kawasan hutan produksi. Direktur Pencegahan dan Penanganan Pengaduan KLHK, Yazid Nurhuda, menekankan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Kami akan mengevaluasi seluruh bangunan dan aktivitas di hulu DAS Ciliwung. Jika terbukti melanggar, tindakan tegas akan diambil. Penegakan hukum ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi kawasan sebagai daerah resapan air guna mengurangi risiko banjir di wilayah hilir,” jelasnya. Selain melakukan penyegelan, pemerintah juga berencana merehabilitasi kawasan hutan dan memperketat pengawasan terhadap pemanfaatan lahan di Puncak. Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Menangis, Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor Bikin Geram Birmingham: Oase Solidaritas di Tengah Sekat Sosial BUMDes Pangrango di Bogor Gelar Ramadan Festival 2025: Bazar Murah, UMKM, dan Hiburan Islami
Tag: Puncak
PJ Bupati Bogor Tinjau Penataan Kawasan Puncak: Fokus pada Warpat dan Rest Area
LEFT-BACK.COM – Penjabat (PJ) Bupati Bogor, Bachril Bakri, meninjau langsung penataan kawasan Puncak pada Minggu (8/12/2024). Fokus peninjauan ini berada di Warpat Desa Tugu Selatan dan Rest Area Puncak, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus memperbaiki tata kelola kawasan wisata. Kegiatan yang berlangsung di Rest Area Puncak ini turut dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kasatpol PP, Kepala Dinas PUPR, Kepala Diskominfo, Kepala DPKPP, dan Camat Cisarua. M. Eko Windiana, Kepala Desa Tugu Selatan, mendampingi PJ Bupati selama peninjauan berlangsung. “Pak PJ Bupati ingin memastikan kondisi Warpat setelah penertiban, serta meninjau perkembangan penataan Rest Area Puncak. Alhamdulillah, masukan dari kami, Pak Camat, Direktur BUMD, dan pihak terkait lainnya mendapat respons positif dari beliau,” ujar Eko. Menurut Eko, perhatian Bachril Bakri terhadap penataan kawasan Puncak menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih tertata, nyaman, dan mendukung sektor pariwisata. “Penataan ini penting untuk menjadikan Puncak lebih menarik dan ramah lingkungan, sejalan dengan harapan masyarakat dan pelaku usaha,” tambahnya. Penataan kawasan Puncak menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Bogor dalam meningkatkan daya tarik wisata sekaligus menjaga kelestarian alam. Sinergi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mempercepat realisasi program ini, menjadikan Puncak sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat. Langkah konkret penataan ini mencakup pengaturan pedagang di Warpat, perbaikan fasilitas umum di Rest Area Puncak, serta pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. “Pak PJ Bupati sangat fokus pada kenyamanan wisatawan dan penataan lingkungan agar mendukung keberlanjutan kawasan Puncak sebagai ikon pariwisata Bogor,” tutup Eko. Baca juga: Ratusan Warga Gelar Aksi Demo di Danau Lido Bogor, Soroti Pendangkalan dan Dugaan Dampak Proyek Kawasan Ekonomi Khusus Timnas Indonesia Siap Hadapi Myanmar di Laga Perdana Piala AFF 2024 Bojan Hodak Inginkan Zalnando Kembali ke Persib di Paruh Kedua Liga 1 2024/2025
Saudi Bakery Puncak Bogor : Surga Kuliner Timur Tengah di Hati Wisatawan Arab dan Pecinta Rasa Autentik
LEFT-BACK.COM – Menyusuri kawasan Puncak yang sejuk, Anda akan menemukan Saudi Bakery, toko roti khas Timur Tengah yang telah menjadi magnet bagi wisatawan Timur Tengah maupun warga lokal. Berlokasi strategis di Jalan Raya Puncak KM. 8, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Saudi Bakery telah mengukuhkan namanya selama lebih dari satu dekade sebagai tempat yang menawarkan pengalaman kuliner yang otentik dan memikat. Saudi Bakery menyajikan beragam hidangan Timur Tengah yang menggugah selera, mulai dari Roti Tamis yang lembut, Roti Tipis yang renyah, hingga Kari Foul, Kari Addas, Kari Tuna, Bad Magli, Bad Uyun, dan Sakshuka. Pengunjung juga dapat mencicipi nasi khas, seperti Nasi Buchori dan Kista, dengan kisaran harga yang terjangkau, mulai dari Rp15.000 hingga Rp50.000. Untuk melengkapi santapan, tersedia pula pilihan minuman khas yang bervariasi, seperti Halif Adani, Sahe Halif, Teh Lifton, cappuccino, kopi hitam, air mineral, dan teh susu Adani khas India yang menenangkan, dengan harga mulai Rp15.000. Satu keunikan yang tak bisa dilewatkan adalah cara pembuatan roti di Saudi Bakery. Tidak seperti roti pada umumnya, roti di sini tidak dipanggang dalam oven, melainkan dimasak menggunakan kuali khusus yang memberikan tekstur lembut dan rasa khas. Roti Tamis, Roti Sami, dan Roti Hobus menjadi primadona, dihargai mulai Rp8.000. “Proses pemanggangan dengan kuali khusus memberikan karakter yang unik dan tekstur yang lembut pada roti kami,” kata staf Saudi Bakery, Halifah, Rabu (13/11/2024). Saudi Bakery buka setiap hari dari pukul 05.30 hingga 22.00 WIB, dan selalu dipenuhi pengunjung, terutama saat akhir pekan. (Deni A. Husaen)