LEFT-BACK.COM – “Sepak bola modern semakin menyerupai industri, kehilangan esensi permainan yang menggembirakan.” Kalimat di atas, yang terpampang di situs pribadi Zdeněk Zeman, menggambarkan dengan sempurna pandangan pelatih asal Ceko ini tentang sepak bola. Baginya, olahraga ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang komersialisasi, tetapi juga tetap mempertahankan nilai-nilai murninya. Sosok Legendaris dengan Filosofi Menyerang Zdeněk Zeman adalah figur legendaris dalam dunia sepak bola, khususnya di Italia. Selama lebih dari tiga dekade, ia dikenal dengan gaya bermain menyerangnya, program latihan yang intens, dan kemampuan mendeteksi bakat muda. Salah satu bukti nyatanya adalah Marco Verratti, gelandang Paris Saint-Germain, yang kemampuannya berkembang di bawah bimbingan Zeman. Kiprahnya sebagai pelatih kembali menjadi sorotan tiga minggu lalu ketika Pescara, klub papan bawah Serie A, memintanya untuk menyelamatkan tim dari zona degradasi. Hanya dalam tiga hari setelah kedatangannya, Pescara mencatat kemenangan 5-0 melawan Genoa, mengakhiri rentetan 24 pertandingan tanpa kemenangan. Perjalanan Hidup: Dari Praha ke Italia Lahir di Praha pada tahun 1947, Zeman tumbuh di tengah gejolak dunia. Ia berhasil menghindari kengerian Perang Dunia II, tetapi Perang Dingin memaksanya melarikan diri dari Cekoslowakia setelah invasi Rusia. Italia menjadi tempat perlindungannya, di mana ia memulai karier kepelatihan dengan dukungan pamannya, Cestmir Vycpàlek, mantan pelatih Juventus. Karier Kepelatihan: Melawan Arus Catenaccio Karier Zeman mulai mendapat perhatian saat ia melatih Foggia pada 1989. Di tengah dominasi taktik catenaccio yang mengutamakan pertahanan, Zeman justru menerapkan sepak bola menyerang dengan formasi 4-3-3. Strateginya menghasilkan permainan yang atraktif, meskipun sering kali mengorbankan pertahanan. Foggia, yang saat itu masih bermain di Serie C, berhasil naik ke Serie A dalam waktu tiga tahun. Di Foggia, Zeman membina pemain-pemain berbakat seperti Giuseppe Signori, Igor Shalimov, dan Igor Kolivanov, yang kemudian menjadi bintang di kancah sepak bola Italia dan internasional. Kontroversi: Tuduhan Doping dan Perlawanan terhadap Elit Karier Zeman juga diwarnai kontroversi. Pada 1998, ia secara terbuka menuduh beberapa pemain Juventus menggunakan doping, termasuk Alessandro Del Piero dan Gianluca Vialli. Tuduhan ini memicu skandal besar di Serie A, yang akhirnya membuktikan adanya pelanggaran serius di tubuh Juventus. Meskipun demikian, keberanian Zeman membuatnya dijauhi oleh banyak klub besar Italia. Kebangkitan dan Prinsip yang Tak Luntur Setelah menghabiskan waktu melatih klub-klub kecil, Zeman kembali ke Serie A pada 2012 sebagai pelatih AS Roma. Di usia 70 tahun, ia tetap setia pada prinsipnya: menyerang adalah cara terbaik untuk bermain sepak bola. Kini, ia menghadapi tantangan besar untuk menyelamatkan Pescara dari degradasi. Warisan Seorang Revolusioner Zdeněk Zeman bukan sekadar pelatih; ia adalah simbol perlawanan terhadap tradisi lama dan komersialisasi sepak bola. Filosofinya mengajarkan bahwa olahraga ini harus tetap menjadi permainan yang menggembirakan, di mana kreativitas dan keberanian lebih penting daripada taktik defensif atau ambisi komersial. Apakah Zeman akan membawa keajaiban lain? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu pelatih paling berani dan revolusioner dalam sejarah sepak bola. Baca juga: West Ham United vs Millwall: Filosofi, Sejarah, dan Rivalitas yang Mendalam Sejarah Mia San Mia: Filosofi Mendalam di Balik Kesuksesan Bayern Munich Tragedi Munich dan Perjalanan Karier George Best: Kisah Inspiratif dari Duka hingga Legenda
Tag: Pelatih
Bojan Hodak Catatkan 100 Poin untuk PERSIB, Masuk Daftar Pelatih Legendaris
LEFT-BACK.COM – Kemenangan Persib atas Persita Tangerang dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu, 22 Desember 2024, menjadi tonggak bersejarah bagi pelatih Bojan Hodak. Ia resmi menjadi pelatih kelima dalam sejarah Persib yang berhasil menyumbangkan 100 poin di era Liga Indonesia. Sejak memimpin Persib pada pekan keenam Liga 1 musim 2023/2024, Hodak telah mengumpulkan total 101 poin dari 28 kemenangan, 17 hasil imbang, dan hanya 3 kekalahan. Hodak bergabung dengan jajaran pelatih legendaris Persib seperti Indra M. Tohir (200 poin dari 113 pertandingan), Djadjang Nurdjaman (156 poin dari 86 laga), Robert Rene Alberts (130 poin dari 74 laga), dan Jaya Hartono (109 poin dari 61 laga). Rekor Fenomenal Bersama Persib Sejak kedatangannya, Hodak telah mencatatkan sejumlah prestasi gemilang. Ia menjadi pelatih asing pertama yang membawa PERSIB menjuarai Liga 1 pada musim 2024. Selain itu, Hodak juga mencatat rekor tak terkalahkan sepanjang 15 pertandingan berturut-turut pada musim berjalan. Jika melihat lintas musim, Hodak telah membawa Persib menjalani 19 pertandingan tanpa kekalahan, melewati rekor 18 pertandingan tak terkalahkan yang sebelumnya dipegang oleh Robert Rene Alberts pada Liga 1 musim 2019 hingga 2021/2022. Kekalahan terakhir Persib di bawah Hodak terjadi pada laga pamungkas reguler series Liga 1 2023/2024 melawan PSS Sleman dengan skor tipis 0-1 di Stadion Manahan Solo pada 30 April 2024. Dengan pencapaian ini, Hodak tidak hanya menorehkan rekor individu tetapi juga memperkuat statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah Persib. Baca juga: 76 Urban Fest: Ajang Kreativitas Komunitas Street Culture di Bogor Grand Opening Warung Mie Rebus di Pakis Hills Eco Park Puncak Bogor: Kuliner Unik dengan Konsep Estetik Dari Puncak Ajip Cafe ke Kopi Puncak Ajip: Sensasi Ngopi di Tengah Keindahan Pegunungan