Terbengkalai Bertahun-tahun, Rumah Sakit Ini Siap Dihidupkan Lagi oleh Bupati Indramayu

LEFT-BACK.COM, CIKEDUNG – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, berencana mengaktifkan kembali Rumah Sakit Reysa yang terletak di Desa Tarikolot, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Rencana ini muncul setelah aset yang sebelumnya dikelola Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu. “Informasi dari kedinasan yang membidangi, jadi tanah sudah dihibahkan, pa sekda juga tadi sudah mengatakan sudah dihibahkan untuk dimanfaatkan, izin rumah sakitnya memang sudah expired sejak 2021, tapi tadi pak Wawan dinas kesehatan sudah mengatakan, bisa diperpanjang dengan tapi dengan catatan fasilitasnya sudah lengkap, peralatannya lengkap. Jadi ini barang jadi,” kata Lucky Hakim usai meninjau lokasi rumah sakit, Selasa (22/4/2025). Menurut Lucky, pengaktifan kembali rumah sakit ini menjadi bagian dari upaya pemanfaatan optimal aset negara yang telah menjadi milik daerah. Ia menambahkan bahwa hibah tidak hanya mencakup area rumah sakit yang sempat terbengkalai, tetapi juga seluruh aset eks KPK yang kini resmi berada di bawah kewenangan Pemkab Indramayu. “27 hektare (termasuk kavling) luar biasa kan, tadi saya ketemu sama pak Mentri PU, mengatakan itu ada sekolah rakyat kita mau bangun, kan sekolah rakyat ada di Kemensos tapi yang bangun PU, dia nanya tanahnya udah ada? Ada,” ungkapnya. Dengan luas hibah mencapai 27 hektare, Lucky Hakim menyatakan bahwa kawasan sekitar Rumah Sakit Reysa berpotensi menjadi sentra baru untuk fasilitas pendidikan dan kesehatan. “Provinsi mau kasih SMA taruna, perlu tanah, terus MAN internasional mau kasih, perlu tanah. Dan kita di sini dikasih tanag ekstara 20 hektare. Itu satu hal yang luar biasa, itu bisa dijadikan rumah sakit, sekolah,” pungkasnya. Baca juga: Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor Di Hadapan Petani, Lucky Hakim Akui Pernah Merengek pada Menteri Pertanian

Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 bertema “Our Power, Our Planet” atau “Energi Kita, Planet Kita”, komunitas penggiat lingkungan Rungkun Awi menggelar aksi budaya dan lingkungan di Jalan Pra Asia Afrika 9, Cisampay, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Selasa (22/4/2025). Acara ini dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional Gambang Kromong dan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang aliran Sungai Cisampay. Kegiatan tersebut berhasil menyedot antusiasme ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas lingkungan, warga setempat, Karang Taruna Desa Tugu Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, serta jajaran Pemerintah Desa Tugu Selatan. Kepala DPMD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Rungkun Awi yang dinilainya sebagai contoh nyata dalam pelestarian lingkungan hidup. “Kami hadir bukan hanya karena undangan resmi, tapi sebagai bentuk dukungan. Komunitas seperti Rungkun Awi perlu terus didukung karena menjadi motor penggerak kepedulian terhadap lingkungan, apalagi di tengah pembangunan yang semakin masif di kawasan Puncak,” ujar Ade. Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan kebijakan untuk memasukkan indikator pelestarian lingkungan ke dalam evaluasi kinerja pemerintah desa, sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat. Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, juga mengungkapkan kebanggaannya atas semangat kolaboratif dalam kegiatan ini. “Saya bersyukur, baik pemerintah desa maupun masyarakat mulai aktif menjaga kebersihan sungai dan kelestarian alam. Ini selaras dengan arah kebijakan provinsi yang semakin peduli terhadap isu lingkungan,” tuturnya. Aktivis lingkungan sekaligus penggagas kegiatan, Tedja M Kusuma, mengatakan bahwa peringatan Hari Bumi harus menjadi momentum refleksi untuk terus mencintai bumi. “Hari Bumi adalah pengingat bahwa kita tak boleh merusak bumi. Hari ini kita bersih-bersih sungai, sambil menikmati hiburan musik. Yang penting, mari kita jaga bumi ini untuk anak cucu kita,” tegasnya. Dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor, kegiatan Hari Bumi 2025 di Cisarua menjadi simbol harapan bagi lingkungan yang lebih bersih, lestari, dan berkelanjutan di masa depan. Baca juga: Karang Taruna Cisarua Gelar SABA Desa di Leuwimalang: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Lewat Aksi Gotong Royong PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025

Di Hadapan Petani, Lucky Hakim Akui Pernah Merengek pada Menteri Pertanian

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menghadiri kegiatan Serikat Petani Indonesia (SPI) dalam rangka memperingati Hari Perjuangan Petani Internasional yang digelar di Alun-alun Kabupaten Indramayu, Kamis (17/4/2025). Kehadiran Bupati Lucky Hakim disambut antusias oleh ratusan petani yang tergabung dalam SPI Indramayu. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan sejumlah keluh kesah terkait kondisi petani, serta komitmennya memperjuangkan kesejahteraan mereka. Dalam pidatonya, Lucky mengaku baru saja bertemu dengan sejumlah menteri yang memuji Indramayu sebagai daerah penyumbang utama produksi padi nasional. “Saya tuh dari kemarin kemana-mana ketemu menteri ini, menteri itu pada bilang selamat ini Indramayu luar biasa sebagai lumbung padi nasional, pertahankan. Langsung saya bilang gini, memang Indramayu lumbung padi nasional, tapi wong tanie masih durung sejahtera (petaninya masih belum sejahtera),” katanya di hadapan para petani. Ia menegaskan bahwa status Indramayu sebagai lumbung padi nasional belum sebanding dengan taraf hidup para petani. Banyak di antaranya, menurutnya, hidup dengan penghasilan di bawah upah minimum regional (UMR). “Sampai saya cerita, ada petani kalau dihitung-hitung sebulan dapat duitnya cuman 2 juta, dan itu perkeluarga, ini saya bicara sama petaninya,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Lucky menyampaikan bahwa ia telah mengutarakan kegelisahannya kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam sebuah pertemuan pribadi sebelum Idulfitri. “Saya 2 Minggu yang lalu sebelum lebaran, ketemu sama Menteri Pertanian, saya ngerengek sama Pak Amran, saya datang pagi-pagi ke rumah beliau. ‘Pak Amran saya ga tau gimana caranya mau ngomong tapi intinya pak masih banyak petani di Indramayu yang masih belum sejahtera, tolong pak diapakan gimana aja caranya,’ beliau berjanji akan memperhatikan lebih nanti saya akan tagih lagi,” ujar Lucky. Selain menyampaikan kritik terhadap kondisi petani, Lucky juga menyoroti pola distribusi beras yang dinilainya kurang berpihak pada daerah penghasil seperti Indramayu. Ia menilai mayoritas hasil panen justru dinikmati oleh daerah lain, sementara petani setempat hanya memperoleh harga jual yang rendah. “Jadi saya ingin memperjuangkan dengan cara masing-masing bapak/ibu (petani) punya cara, saya punya cara gimana caranya petani sejahtera, jangan cuman kita suruh nanem padinya nanti dibawa keluar daerah, karena beras itu kita ada 900 ribu ton, yang kita makan itu cuman 200an (ton), yang sisanya pada dikirim ke luar orang lain yang makan kita yang nanem, kita jual dengan harga murah. Harus di rubah,” pungkasnya. Baca juga: PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025 Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap Polres Indramayu Tangkap Pengedar Sabu di Terisi, Ini Modus dan Barang Buktinya

PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional 2025, alumni PTPN IV Jakarta Plus bersama Bank Pohon Nusantara menggelar aksi penanaman ratusan pohon di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu, 16 April 2025. Kegiatan bertema “Together Again, Aksi Hijau untuk Bumi” ini menjadi simbol kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus bentuk komitmen nyata dalam menjaga kawasan resapan air di daerah rawan bencana. Aksi tanam pohon tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Direktur PTPN I, A. Ghani, serta pimpinan Bank Pohon Nusantara, Sandi Adam, yang telah menjadi mitra strategis dalam program konservasi lingkungan di Jawa Barat selama tiga tahun terakhir. “Bank Pohon Nusantara adalah prakarsa masyarakat untuk menghijaukan kawasan Indonesia, khususnya wilayah Puncak. Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan penghijauan hingga 1 juta hektar di Jawa Barat,” ujar A. Ghani. Ia menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga mencakup pembangunan pembibitan pohon dan teh, serta pemberdayaan masyarakat melalui program CSR perusahaan. Sementara itu, Sandi Adam menuturkan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang telah dimulai sejak 2021, dengan lebih dari 100 ribu pohon ditanam di wilayah rawan longsor. Jenis pohon yang ditanam meliputi pohon endemik dan buah-buahan yang bermanfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. “Ke depan, kami bersama PTPN, masyarakat Puncak, dan Pemkab Bogor akan mencanangkan pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan pohon secara berkelanjutan. Ini adalah kontribusi nyata kami untuk bumi,” tegas Sandi. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Bumi tidak hanya bersifat seremonial, melainkan harus menjadi momentum kolaborasi lintas sektor demi menjaga keseimbangan alam dan mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang. Baca juga: Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap

Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap

LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Indramayu, Polda Jawa Barat, berhasil membongkar praktik ilegal produksi tembakau sintetis yang beroperasi di sebuah rumah di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Operasi penggerebekan berlangsung pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Tiga pemuda berinisial AMM (23), FAP (21), dan DBF (26) diamankan dalam penggerebekan tersebut. Ketiganya diduga terlibat aktif dalam aktivitas produksi hingga distribusi narkotika jenis tembakau sintetis. Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Resnarkoba AKP Tatang Sunarya, menyatakan bahwa penangkapan dilakukan di salah satu rumah di kawasan Haurgeulis yang diduga digunakan sebagai lokasi produksi narkotika. “Dari ketiga pelaku, kami menemukan total lebih dari dua kilogram tembakau sintetis, puluhan paket siap edar, serta alat dan bahan yang digunakan untuk meracik narkotika tersebut,” ungkapnya. Dalam penindakan tersebut, petugas menemukan sejumlah barang bukti dari masing-masing tersangka. Dari tangan AMM, ditemukan 17 paket tembakau sintetis seberat 23 gram beserta satu unit ponsel. Sementara itu, FAP diketahui menyimpan 53 paket dengan berat total 64 gram dan satu unit ponsel. Tersangka DBF disebut sebagai peracik utama. Dari lokasi penggeledahan, polisi mengamankan lebih dari 1,8 kilogram tembakau sintetis, cairan etanol, bahan pewarna, alat racik, serta uang tunai Rp200.000. Hasil interogasi terhadap ketiga pelaku mengungkapkan peran masing-masing dalam operasi tersebut. DBF bertindak sebagai peracik, AMM bertugas membeli bahan baku, dan FAP menimbang serta memaketkan produk sebelum diedarkan. Ketiganya juga mengakui bahwa bahan baku utama berupa bibit MDMB-4en PINACA dibeli secara daring senilai Rp10 juta dari akun media sosial. “Seluruh barang bukti dan para tersangka telah kami amankan di Mapolres Indramayu untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas Kasat Resnarkoba, AKP Tatang Sunarya, Rabu (16/4/2025). Kini, para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara. “Kami mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam memerangi penyalahgunaan narkotika dengan segera melaporkan aktivitas mencurigakan ke pihak kepolisian,” ucapnya. Baca juga: Polres Indramayu Tangkap Pengedar Sabu di Terisi, Ini Modus dan Barang Buktinya Warga Protes, Truk DLH Bermuatan Sampah Diduga Cemari Jalanan di Indramayu

Polres Indramayu Tangkap Pengedar Sabu di Terisi, Ini Modus dan Barang Buktinya

LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Indramayu mengungkap kasus dugaan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Seorang pria berinisial IP (38), yang merupakan warga setempat, diamankan sebagai tersangka dalam operasi tersebut. Pengungkapan kasus ini terjadi pada Kamis, 10 April 2025, sekitar pukul 17.30 WIB. Berawal dari informasi masyarakat, petugas segera bergerak melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang berada di kawasan Terisi. Dari lokasi penggeledahan, aparat kepolisian berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa sabu dengan berat bruto 14,38 gram dan berat netto 12,64 gram. “Barang bukti ditemukan dalam sebuah box parfum dan tas selempang, berisi sejumlah paket sabu, plastik klip bening, sedotan yang diruncingkan, timbangan digital, serta satu unit handphone,” ungkap Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Resnarkoba, AKP Tatang Sunarya, Rabu (16/4/2025). Berdasarkan hasil interogasi, tersangka IP mengaku memperoleh barang haram tersebut dari seseorang yang kini berstatus dalam daftar pencarian orang (DPO). Pihak kepolisian mengaku telah mengantongi identitas pelaku yang masih buron tersebut. Tersangka menggunakan metode distribusi melalui sistem titik lokasi (maps) yang dikirim via aplikasi WhatsApp. Paket sabu kemudian disimpan di titik tertentu sesuai koordinat yang diterima. “Tersangka kemudian memecah sabu ke dalam paket kecil dan menanamnya di beberapa lokasi sesuai instruksi pengirim. Setiap pengantaran, tersangka menerima bayaran antara Rp25.000 hingga Rp100.000, tergantung ukuran paket,” lanjut AKP Tatang. Tak hanya menjadi kurir, IP juga menjual langsung sabu kepada pengguna. Beberapa di antaranya adalah dua orang berinisial D dan F, dengan sistem pembayaran tunai saat bertemu atau cash on delivery (COD). Saat ini, tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pihak kepolisian menegaskan bahwa proses hukum terhadap IP telah memasuki tahap penyidikan. Baca juga: Dua Pemuda Juntinyuat Dibekuk Polisi, Terlibat Curanmor di 6 Kecamatan Indramayu Penanganan Sampah Buruk di Indramayu: TPS Jambak-Cikedung Kondisinya Tak Layak

Penanganan Sampah Buruk di Indramayu: TPS Jambak-Cikedung Kondisinya Tak Layak

LEFT-BACK.COM, CIKEDUNG – Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang terletak di Jalan Jambak-Cikedung, Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, kini menjadi sorotan warga. Tumpukan sampah menggunung dan meluber hingga ke bahu jalan, memunculkan bau menyengat serta merusak pemandangan di tengah kawasan pertanian.   TPS tersebut awalnya berfungsi sebagai titik transit sampah sebelum diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Namun, kondisi terkini menunjukkan penumpukan sampah yang dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, membuat lokasi tersebut terlihat seperti tempat pembuangan akhir.   “Kalau lewat sini harus tahan napas. Baunya menyengat, apalagi siang hari. Padahal ini jalan sering dilewati petani dan warga sekitar,” ujar Hadi (41), warga Cikedung yang biasa melintas menuju sawahnya.   Tumpukan sampah yang meluap dari kontainer besi hingga ke tanah sekitarnya tidak hanya menimbulkan bau, tetapi juga mengundang lalat dan potensi penyakit. Beberapa warga mengaku khawatir jika kondisi ini terus berlanjut tanpa tindakan dari pemerintah daerah.   “Ini jelas bikin resah. Sampahnya sampai ke jalan. Takut juga kalau sampai mencemari air tanah atau kebun kami,” kata Yayah, warga Desa Jambak.   TPS yang berada jauh dari permukiman memang tidak langsung berdampak pada rumah warga, namun keberadaannya sangat mengganggu mobilitas dan kenyamanan masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi tersebut.   Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Indramayu, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), untuk segera mengambil langkah konkret. Mereka berharap jadwal pengangkutan sampah lebih rutin dan pengelolaan TPS dilakukan dengan lebih serius agar tidak menjadi sumber masalah lingkungan.   “Sampahnya cepat diangkut dong. Kalau terus dibiarkan begini, bisa jadi tempat berkembangnya penyakit. Belum lagi kalau hujan turun, pasti makin parah baunya,” imbuh seorang petani, Riswan.   Baca juga: Warga Protes, Truk DLH Bermuatan Sampah Diduga Cemari Jalanan di Indramayu Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu Indramayu: Paradoks Cahaya Literasi dan Angka Melek Huruf

Karang Taruna Cisarua Gelar SABA Desa di Leuwimalang: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Lewat Aksi Gotong Royong

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Karang Taruna Kecamatan Cisarua terus menggelorakan semangat peduli lingkungan melalui program SABA Desa yang kembali digelar pada Minggu (13/4/2025) di Kampung Somvoi, RT 02/RW 02, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.   Kegiatan ini melibatkan ratusan warga yang turun langsung membersihkan lingkungan sekitar, mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, serta mendapatkan edukasi sampah. Tak hanya kerja bakti, suasana kekeluargaan juga terlihat saat warga menikmati kopi bersama dan mengikuti pembagian doorprize.   Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, menjelaskan bahwa SABA Desa merupakan upaya membangun kembali budaya gotong royong dan kepedulian terhadap isu lingkungan.   “Kegiatan ini bukan sekadar bersih-bersih, tetapi bagian dari upaya menanamkan kesadaran gotong royong dalam menjaga lingkungan. Kalau lingkungan bersih, masyarakat pun lebih sehat,” ujarnya.   Ia menambahkan bahwa program ini akan digelar secara bergilir di seluruh desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cisarua hingga akhir 2025. Setelah sukses di Desa Cibeureum dan Leuwimalang, kegiatan akan berlanjut ke desa-desa berikutnya.   Camat Cisarua, Heri Risnandar, menyambut baik program ini. Ia menilai SABA Desa sangat relevan dengan posisi Cisarua sebagai kawasan wisata utama di Kabupaten Bogor.   “Kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui gotong royong, kita bisa menjaga keindahan alam Cisarua sebagai destinasi wisata unggulan,” tuturnya.   Turut hadir, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Gerindra, Nurunnisa Setiawan, yang juga merupakan warga asli Leuwimalang. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya kalangan muda.   “Saya bangga dengan semangat pemuda, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ini bukti nyata kolaborasi demi masa depan yang lebih bersih dan sehat,” katanya.   Sementara itu, Kepala Desa Leuwimalang, Bunyamin, mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini memperkuat kebiasaan baik yang sudah rutin dilakukan warganya.   “Kami di desa sering mengadakan bersih-bersih lingkungan dan sungai. Program ini menambah semangat warga. Kebersihan itu bagian dari iman, dan lingkungan bersih membawa berkah,” ujarnya.   Dengan dukungan dari pemuda, pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga wakil rakyat, SABA Desa di Leuwimalang menjadi contoh sinergi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan demi bumi yang lebih sehat.   Baca juga: Dua Pemuda Juntinyuat Dibekuk Polisi, Terlibat Curanmor di 6 Kecamatan Indramayu Warga Protes, Truk DLH Bermuatan Sampah Diduga Cemari Jalanan di Indramayu Polres Indramayu Klarifikasi Penanganan Kasus Dugaan Pencurian di Wilayah Hukum Polsek Cikedung

Dua Pemuda Juntinyuat Dibekuk Polisi, Terlibat Curanmor di 6 Kecamatan Indramayu

LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Indramayu berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah berlangsung sejak tahun 2024. Dua orang tersangka berinisial AP (29) dan W (24) diringkus saat berada di Desa Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, pada Rabu malam (8/4/2025).   Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, menyampaikan bahwa keduanya menjalankan aksi kriminal di enam wilayah berbeda di Kabupaten Indramayu, yakni Sliyeg, Losarang, Lohbener, Jatibarang, Kertasemaya, dan Juntinyuat.   “Dimana pada hari Rabu (8/4/2025) 23:00 itu Polres Indramayu melalui Satreskrim bekerja sama dengan Polsek itu dapat mengamankan saudara AP (29) alamat Desa Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu berperan sebagai pemetik ataupun eksekutor dan juga menjual, kemudian kedua saudara W (24) alamat Desa Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, juga sebagai pemetik, eksekutor, maupun penjual,” jelas Kapolres, Jumat (11/4/2025).   Dalam operasi penangkapan tersebut, aparat juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga hasil kejahatan, seperti sepeda motor dan handphone.   “Dari para pelaku kita mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor listrik merk Polytron warna abu-abu, kemudian 1 unit sepeda motor Honda Vario 125 warna hitam, kemudian 2 unit handphone merk Vivo dan Xiaomi Redmi 5, kemudian 1 unit sepeda motor Honda Beat Street,” ujarnya.   Kapolres juga menjelaskan pola aksi yang digunakan pelaku, yaitu dengan metode berburu atau hunting di malam hari hingga pagi.   “Bahwa modus oper alih dari para pelaku yaitu melakukan hunting mulai malam hari hingga pagi hari ke rumah-rumah, ke kampung-kampung, setelah melihat adanya kendaraan motor yang terparkir di halaman, kemudian pelaku ini setelah kira-kira aman melakukan aksinya dia akan mencokel rumah tersebut kemudian mencari kuncinya, kemudian mengambil sepeda motor tersebut, pada saat bersamaan itu juga apabila dia mencokel menemukan barang seperti hp itu juga diambil oleh pelaku,” terangnya.   Saat ini, kedua tersangka telah ditahan di Mapolres Indramayu dan dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.   “Pelaku dijerat dengan pasal 363 KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” tandasnya.   Baca juga: 34 Santri Takhassus Terima Beasiswa dari BAZNAS Indramayu, Dukung Visi Daerah Religius Warga Protes, Truk DLH Bermuatan Sampah Diduga Cemari Jalanan di Indramayu Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu

34 Santri Takhassus Terima Beasiswa dari BAZNAS Indramayu, Dukung Visi Daerah Religius

LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Sebanyak 34 santri peserta program Takhassus mendapatkan beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Indramayu. Penyerahan beasiswa dilaksanakan dalam kegiatan Halalbihalal yang berlangsung di Aula Ki Sidum, Setda Indramayu, pada Kamis (10/4/2025). Acara ini juga menjadi momentum evaluasi program dan persiapan penempatan santri baru ke berbagai pondok pesantren.   Kegiatan tersebut turut dihadiri Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Jajang Sudrajat, yang hadir mewakili Bupati Indramayu. Ia didampingi oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Indramayu, Atang Riko Hasbudi. Hadir pula jajaran Komisioner BAZNAS Indramayu, para wali santri, dan mahasiswa penerima manfaat.   Ketua BAZNAS Kabupaten Indramayu, Aspuri, dalam laporannya menjelaskan bahwa sebanyak 34 santri telah diseleksi selama bulan Ramadan tahun ini.   “Tahun ini, kami telah menyeleksi 34 santri selama bulan Ramadan. Terdiri dari 19 santri Kitab Kuning, 13 santri Tahfidz, dan 2 santri Tilawah. Santri-santri ini akan kami tempatkan di pesantren sesuai kompetensinya masing-masing,” ungkapnya.   Aspuri juga menyebutkan bahwa seluruh biaya pendidikan santri berasal dari dana zakat, dengan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp500.000 per bulan. Masa pemberian bantuan disesuaikan dengan jenis program: empat tahun untuk Kitab Kuning, tiga tahun untuk Tahfidz, dan dua tahun untuk Tilawah. Ia berharap, para santri dapat menjadi agen perubahan dalam bidang pendidikan agama serta mendukung visi Indramayu REANG (Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera).   Selain itu, BAZNAS Indramayu juga melanjutkan program “Indramayu Cerdas” yang menyasar kalangan mahasiswa dari berbagai desa. Hingga kini, sebanyak 22 mahasiswa telah menyelesaikan program tersebut. Untuk tahun 2025, BAZNAS kembali membuka seleksi beasiswa dengan durasi empat semester dan bantuan sebesar Rp3 juta per semester.   Dalam sambutannya, Jajang Sudrajat menyampaikan pesan Bupati Indramayu tentang pentingnya nilai religius dalam setiap aspek pembangunan.   “Visi REANG dimulai dari Religius sebagai dasar. Dengan agama yang kuat, program pemerintah akan berjalan dengan niat baik,” tegasnya.   Ia juga menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur’an sejak usia dini, dengan harapan anak-anak minimal telah menuntaskan Iqro 6 sebelum melanjutkan ke jenjang SMP. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun generasi yang religius dan berakhlak.   Acara ditutup dengan pelepasan secara simbolis terhadap santri Takhassus baru oleh Jajang Sudrajat. Pada sesi kesan dan pesan, perwakilan santri mengungkapkan rasa syukur dan tekad mereka dalam menjaga amanah dari BAZNAS.   “Bantuan ini bukan hanya soal dana, tetapi juga dukungan moral dan mental. Kami akan jaga amanah ini dan menjadi insan yang berguna bagi umat, bangsa, dan agama,” ungkap salah satu santri penerima manfaat.   Baca juga: Warga Protes, Truk DLH Bermuatan Sampah Diduga Cemari Jalanan di Indramayu Kapolres Indramayu Mutasi Jabatan Kapolsek Cikedung