LEFT-BACK.COM, CIKEDUNG – Sejumlah warga Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, mendatangi Mapolsek Cikedung pada Rabu (9/4/2025) malam. Aksi ini merupakan bentuk desakan warga atas dugaan tindak pidana pencurian yang dinilai belum ditangani secara maksimal oleh aparat kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, memberikan penjelasan terkait proses penanganan perkara dugaan pencurian yang terjadi pada Senin (7/4/2025). “Peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 April 2025, di mana seorang laki-laki inisial S (27) diamankan warga usai diduga melakukan upaya pencurian,” ujar AKP Hillal. Setelah diamankan oleh warga, terduga pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Cikedung. “Sesampainya di Polsek, kami mengundang pihak yang diduga menjadi korban. Namun setelah dimintai keterangan, yang bersangkutan tidak bersedia untuk menempuh proses hukum,” jelas AKP Hillal, didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata, kepada awak media, Kamis (10/4/2025). Karena korban tidak bersedia melanjutkan ke jalur hukum, pihak kepolisian menyatakan bahwa korban membuat surat pernyataan yang ditandatangani sendiri. Selama 1×24 jam, S diamankan oleh kepolisian. Namun karena tidak adanya laporan resmi, status S ditetapkan sebagai wajib lapor. Lebih lanjut, pihak Polsek Cikedung menerima berbagai informasi dari masyarakat yang menyebutkan bahwa S diduga terlibat dalam sejumlah kasus pencurian lainnya di wilayah Desa Amis. “Kami menerima berbagai informasi masyarakat mengenai dugaan keterlibatan S dalam beberapa kejadian. Tapi sampai hari ini, belum ada laporan polisi yang dibuat oleh warga,” kata AKP Hillal. Polres Indramayu saat ini masih melakukan pencarian terhadap S guna mendalami kemungkinan keterlibatan dalam tindak pidana lain yang meresahkan masyarakat. “Kami terbuka dan siap menindaklanjuti setiap laporan warga. Tapi semua harus melalui proses hukum, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat,” pungkas AKP Hillal.
Tag: LEFT BACK
Sisa Tiket Kereta Api Lebaran 2025 di Daop 3 Cirebon Masih Tersedia, Cek Rinciannya di Sini
LEFT-BACK, CIREBON – Menjelang berakhirnya masa Angkutan Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menginformasikan bahwa masih tersedia ribuan tiket kereta api untuk berbagai rute populer. Masa angkutan Lebaran berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Selama periode tersebut, Daop 3 Cirebon menyediakan total 153.296 tempat duduk untuk keberangkatan kereta api dari wilayah Cirebon dengan tujuan Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jember. Hingga Senin, 7 April 2025, sebanyak 137.067 tiket telah terjual, atau sekitar 89 persen dari total kuota yang disediakan. Berikut adalah rincian sisa tiket yang masih tersedia hingga 11 April 2025: KA 117 Gunungjati (Cirebon–Gambir): 791 tempat duduk KA 118 Gunungjati (Gambir–Cirebon–Semarang Tawang): 1.292 tempat duduk KA 119 Gunungjati (Semarang Tawang–Cirebon–Gambir): 165 tempat duduk KA 121 Cakrabuana (Purwokerto–Cirebon–Gambir): 76 tempat duduk KA 123 Cakrabuana (Cirebon–Gambir): 585 tempat duduk KA 124 Cakrabuana (Gambir–Cirebon–Purwokerto): 1.515 tempat duduk “Bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan silaturahmi atau liburan dengan tujuan ke Semarang atau Purwokerto, dapat memanfaatkan KA Gunung Jati dan KA Cakrabuana yang ketersediaan tempat duduknya masih tersedia hingga tanggal 11 April 2025,” kata Muhibbuddin saat dikonfirmasi, Selasa (8/4/2025). Masyarakat diimbau untuk segera memesan tiket sebelum kehabisan, mengingat tingginya minat penumpang di masa arus balik Lebaran. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access, website resmi KAI, dan berbagai mitra penjualan resmi lainnya. Baca juga: Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang Pandawa 1966 Rayakan Anniversary ke-11 di Taman Dayung, Tegaskan Komitmen Dukung Persindra
Pandawa 1966 Rayakan Anniversary ke-11 di Taman Dayung, Tegaskan Komitmen Dukung Persindra
LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Komunitas suporter Pandawa 1966 Persindra Fans merayakan hari jadinya yang ke-11 dengan penuh kebersamaan dan semangat kekeluargaan. Perayaan tersebut digelar pada Minggu, (7/4/2025) di Taman Dayung, Kabupaten Indramayu, salah satu lokasi ikonik tempat berkumpulnya komunitas ini. Menurut Ketua Pandawa 1966, Hendra Ahonk, tujuan utama dari penyelenggaraan perayaan ini adalah untuk mengenang hari lahir komunitas dan memperkuat tali silaturahmi antaranggota. “Pertama, ya untuk mengingatkan kita semua di hari lahir komunitas yang kita banggakan ini telah berumur 11 tahun, dan untuk mempererat tali silaturahmi dan rasa memiliki terhadap Pandawa1966_Persindrafans,” ujar Hendra. Acara ini sepenuhnya digagas dan dilaksanakan oleh pengurus pusat Pandawa 1966. Gagasan untuk mengadakan perayaan ini mulai dirancang sejak empat bulan lalu. Sebelumnya, komunitas ini juga pernah mengadakan perayaan ulang tahun di Pantai Pataya (anniversary ke-10) dan di Cafe Samalona (anniversary ke-9). Pemilihan Taman Dayung sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. “Karena Taman Dayung sebagai salah satu tempat kopdar dari Pandawa1966,” ungkapnya. Rangkaian acara diawali dengan penyebaran pamflet digital melalui media sosial internal komunitas. Kegiatan berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga selesai, dan dihadiri oleh anggota komunitas dari berbagai wilayah. Acara kali ini bersifat internal tanpa mengundang komunitas lain atau pihak klub Persindra. “Tidak ada agenda khusus atau kejutan dalam perayaan ini,” tambahnya. Meski sederhana, perayaan ini diharapkan dapat memperkuat identitas komunitas dan memperkenalkan Persindra ke masyarakat Indramayu secara lebih luas. “Semoga dengan terlaksananya acara anniversary Pandawa1966 ke-11, khususnya masyarakat Indramayu bisa lebih mengenal tim sepak bola dari Kabupaten Indramayu yaitu Persindra, dengan salah satu suporternya Pandawa1966_Persindrafans,” jelas Hendra. Menapaki usia 11 tahun, Pandawa 1966 memiliki harapan besar untuk semakin solid dan militan dalam mendukung Persindra ke depannya. “Semoga Pandawa1966 lebih solid dan bisa lebih besar lagi dari yang sekarang, dan lebih militan untuk mendukung Persindra ke depan, kapanpun dan di manapun,” pungkasnya. Baca juga: Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang Indramayu: Paradoks Cahaya Literasi dan Angka Melek Huruf
Lucu tapi Mengharukan, Pemudik Lupa Lokasi Parkir dan Dibantu Polisi di Rest Area KM 130 Tol Cipali
LEFT-BACK.COM, INDRAMAYU – Sebuah momen menarik sekaligus mengundang senyum terjadi di rest area KM 130 Tol Cipali, yang berada dalam wilayah hukum Polres Indramayu. Dalam suasana arus balik Lebaran, seorang pemudik pria tampak kebingungan lantaran lupa di mana kendaraannya diparkir. Pemudik tersebut tengah dalam perjalanan dari Slawi menuju Jakarta. Tanpa ragu, ia meminta bantuan kepada petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Indramayu. Menanggapi permintaan itu, seorang polisi langsung membantunya dengan memboncengkan si bapak menggunakan sepeda motor patroli. Mereka berkeliling area parkir rest area guna mencari kendaraan miliknya, hingga akhirnya mobil Suzuki APV yang digunakan pemudik itu berhasil ditemukan. “Hati-hati di jalan ya bu, awas bapaknya lupa,” ujar anggota Satlantas Polres Indramayu kepada seorang ibu, usai membantu sang pemudik menemukan mobilnya. Momen menghibur ini kemudian dibagikan di akun Instagram resmi @satlantaspolresindramayu, dan mendapat banyak perhatian dari warganet. Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama, memberikan penjelasan. Ia mengatakan bahwa peristiwa bermula ketika anggota Satlantas menerima laporan dari seorang pemudik yang merasa kendaraannya hilang di area parkir. “Pemudik mencari di parkiran pintu keluar rest area A, sedangkan kendaraan pemudik terparkir di parkiran pintu masuk A,” ujar dia, Minggu (6/4/2025). Baca juga: Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu Bupati Indramayu Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Wamendagri: Bisa Kena Sanksi Pemberhentian Sementara
Mengkritisi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) di Kabupaten Indramayu
LEFT-BACK.COM – Pengelolaan sampah di Kabupaten Indramayu menyisakan banyak pertanyaan, terutama jika menilik kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) yang tersebar di berbagai kecamatan. Alih-alih menjadi solusi, keberadaan TPST justru kerap menghadirkan masalah baru bagi lingkungan dan warga sekitar. Hampir seluruh TPST di wilayah ini, khususnya di Kecamatan Terisi dan Cikedung, menunjukkan kondisi yang jauh dari kata layak. Tumpukan sampah terlihat menggunung dan tercecer, tanpa sistem pengelolaan yang jelas. Beberapa titik bahkan tak lagi memiliki atap, dan temboknya dibiarkan jebol tanpa perbaikan. Situasi ini menimbulkan kesan bahwa pengelolaan sampah belum menjadi perhatian utama dalam agenda pemerintah daerah. Yang mencolok, kondisi buruk ini seolah dianggap sebagai hal biasa. Tidak ada yang benar-benar menganggapnya layak, tapi juga tidak terlihat ada upaya nyata untuk memperbaikinya. Ketika fasilitas publik dibiarkan rusak dan terus digunakan tanpa perbaikan, maka yang tercermin adalah ketidakseriusan dalam menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. Minimnya fasilitas seperti kontainer tertutup dan sistem pengangkutan sampah yang konsisten memperparah keadaan. TPST yang seharusnya menjadi bagian dari sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, kini justru terlihat sebagai titik akhir dari kepedulian pemerintah terhadap persoalan sampah. Kondisi ini membuka ruang bagi kritik terhadap lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam hal perencanaan, pembangunan, dan perawatan infrastruktur lingkungan. Keterbatasan anggaran kerap dijadikan alasan, namun pada saat yang sama, kerusakan yang dibiarkan terus berlangsung menandakan lemahnya prioritas. Jika dibiarkan, kondisi ini tidak hanya mencoreng wajah tata kelola lingkungan, tetapi juga berpotensi memicu krisis kebersihan dan kesehatan di masa mendatang. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa TPST berfungsi sebagaimana mestinya—bukan sekadar tumpukan sampah di tengah pemukiman atau areal pertanian. Baca juga: Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang Indramayu: Paradoks Cahaya Literasi dan Angka Melek Huruf Bupati Indramayu Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Wamendagri: Bisa Kena Sanksi Pemberhentian Sementara
Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang
LEFT-BACK.COM – Sebelum dunia tersihir oleh dua kutub magnetik bernama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Italia sudah lebih dulu punya sepasang bintang yang membelah hati jutaan tifosi: Francesco Totti dan Alessandro Del Piero. Jika Ronaldo dan Messi adalah dua poli kekuatan yang mendominasi globalisasi sepak bola modern, maka Totti dan Del Piero adalah simbol lokalitas yang membakar Serie A dalam romantisme rivalitas yang tak pernah usai. Totti adalah gladiator sejati. Ia bukan sekadar kapten AS Roma—ia adalah jantung, napas, dan jiwa kota itu. Kesetiaannya pada satu panji menjadikannya lebih dari sekadar legenda—ia adalah mitos yang hidup. Umpan-umpannya tak hanya presisi, tapi punya visi seperti seorang kaisar yang mengatur pertempuran dari singgasananya. Totti tidak bermain untuk sekadar menang, ia bermain untuk menghidupkan Roma. Ia adalah panglima yang setia mati pada pasukannya. Sementara itu, Del Piero adalah seniman lapangan hijau. Ia bukan prajurit, melainkan penyair yang menulis puisi dengan kaki kanannya. Tendangan bebasnya seperti lukisan da Vinci—penuh detail, harmoni, dan keindahan dari awal hingga akhir. Ia memimpin Juventus dengan elegansi. Bahkan saat klubnya jatuh ke Serie B, Del Piero tetap tinggal, bukan karena ia tak punya pilihan, tapi karena cinta tak butuh alasan. Rivalitas mereka di Serie A adalah drama epik. Setiap akhir pekan, stadion berubah menjadi Colosseum modern, di mana para tifosi berperan sebagai chorus dalam tragedi Yunani yang terus berulang. Namun, justru ketika keduanya bersatu di timnas Italia, tensi menjadi paradoks. Siapa yang lebih pantas memakai nomor 10? Perdebatan itu seperti dua kaisar Italia yang saling berebut mahkota. Tapi Piala Dunia 2006 membuktikan: dua matahari bisa bersinar di langit yang sama. Messi dan Ronaldo boleh menumpuk Ballon d’Or, tapi Totti dan Del Piero memberikan kita sesuatu yang tak bisa dihitung: jiwa. Rivalitas mereka bukan sekadar pertarungan, melainkan cermin dari identitas sepakbola Italia—penuh gairah, keindahan, dan drama. Mereka adalah warisan. Mereka adalah seni. Dan dalam sepakbola, itu jauh lebih abadi daripada sekadar gelar. Baca juga: Bupati Indramayu Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Wamendagri: Bisa Kena Sanksi Pemberhentian Sementara Sepak Bola dan Perlawanan: Dari Socrates hingga RUU TNI Menyusuri Napoli: Ketika Sepak Bola Menjadi Agama, dan Maradona Menjadi Nabinya
Bupati Indramayu Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Wamendagri: Bisa Kena Sanksi Pemberhentian Sementara
LEFT-BACK.COM – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa kepala daerah yang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dapat dikenai sanksi pemberhentian sementara. Pernyataan ini merespons kabar yang menyebut Bupati Indramayu, Lucky Hakim, diduga berlibur ke Jepang tanpa seizin Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi. “Undang-Undang (UU) mengatur secara jelas dan tegas mengenai aturan perjalanan ke luar negeri bagi kepala daerah. Dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,” ujar Bima Arya kepada Kompas.com, Minggu (6/4/2025). “Di dalam Pasal 76 Ayat (1) huruf i, KDH (kepala daerah) dan WKDH (wakil kepala daerah) dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari Menteri,” katanya lagi. Bima Arya menjelaskan, kepala daerah setingkat gubernur dan wakil gubernur bisa diberhentikan sementara selama tiga bulan oleh Presiden jika melanggar aturan tersebut. Sementara itu, bagi bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota, sanksi dapat dijatuhkan langsung oleh Mendagri. “Sanksi terkait larangan tersebut sesuai dengan Pasal 77 ayat (2) dikenai sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan oleh Presiden untuk gubernur dan/atau wakil gubernur, serta oleh Menteri untuk bupati dan/atau wakil bupati atau walikota dan/atau wakil walikota,” ujar Bima Arya. Ia juga menyoroti ketentuan mengenai kepala daerah yang meninggalkan tugas tanpa izin. “Pengaturan lebih lanjut didalam Pasal 77 Ayat (4) Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian,” katanya. Menurutnya, apabila kepala atau wakil kepala daerah meninggalkan tugasnya selama tujuh hari berturut-turut tanpa izin, atau secara akumulatif selama sebulan, maka sanksi teguran tertulis akan dijatuhkan, maksimal sebanyak dua kali. Sebelumnya, Bupati Indramayu Lucky Hakim dikabarkan tengah menikmati libur Lebaran di Jepang. Padahal, Kemendagri telah menerbitkan surat edaran yang secara eksplisit melarang kepala daerah bepergian ke luar negeri selama periode Lebaran. Hal ini karena kepala daerah dianggap memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kelancaran dan kenyamanan masyarakat selama masa perayaan Hari Besar Keagamaan. Isu mengenai liburan tersebut mencuat setelah beredar sejumlah foto Lucky Hakim di media sosial yang memperlihatkannya berada di Jepang. Salah satu foto bahkan mencantumkan tag akun @japantour.id. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut mengunggah foto tersebut ke akun TikTok pribadinya dengan keterangan, “Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau Ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah…”. Dedi Mulyadi pun membenarkan bahwa foto-foto itu menunjukkan aktivitas liburan Lucky Hakim di Jepang. Ketika ditanya soal apakah Bupati Indramayu itu telah mengajukan izin resmi ke Kemendagri, Dedi mengungkapkan tidak ada pemberitahuan sama sekali. “Jangankan surat, WA (WhatsApp) juga nggak,” kata Dedi, Minggu (6/4/2025). “Saya pernah tanyakan soal ini via WA, namun tidak dibalas. Mungkin sibuk atau jarang baca WA,” ujarnya lagi. Baca juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Ucapan Satir untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang 1,1 Juta Kendaraan Pemudik Telah Kembali ke Jakarta, Menhub: Masih Ada Sekitar 1,1 Juta Lagi Lonjakan Penumpang KA Lokal Pangrango dan Siliwangi saat Lebaran, Okupansi Capai 117 Persen
Lonjakan Penumpang KA Lokal Pangrango dan Siliwangi saat Lebaran, Okupansi Capai 117 Persen
LEFT-BACK.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat lonjakan jumlah penumpang pada layanan Kereta Api (KA) Lokal Pangrango dan Siliwangi selama masa angkutan Lebaran Idulfitri 1446 H. Momen Lebaran tidak hanya digunakan untuk bersilaturahmi, tetapi juga dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata menggunakan moda transportasi kereta api. Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa sepanjang periode 21 Maret hingga 11 April 2025, terdapat total 242 perjalanan KA Lokal Pangrango dan Siliwangi. “Rata-rata terdapat 11 perjalanan per hari, dengan kapasitas tempat duduk yang tersedia mencapai 150.964 seat,” ujar Ixfan, Jumat (4/4/2025). Ia menambahkan bahwa sosialisasi layanan ini dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi. “Layanan ini telah kami sosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi, seperti media sosial, media elektronik, cetak, online, serta papan pengumuman di stasiun. Hingga saat ini, tiket yang telah terjual mencapai 104.973 seat dengan okupansi rata-rata sebesar 70% dari total kapasitas,” lanjutnya. Rincian Penumpang KA Lokal Pangrango dan Siliwangi Berikut rincian jumlah penumpang pada masing-masing layanan KA lokal: 1. KA Lokal Pangrango (Relasi Bogor – Sukabumi PP) Total perjalanan: 176 perjalanan Rata-rata perjalanan per hari: 8 KA Kapasitas tersedia: 88.000 seat Tiket terjual: 76.480 seat Okupansi: 87% Pemesanan tiket dapat dilakukan mulai H-30 sebelum keberangkatan. 2. KA Lokal Siliwangi (Relasi Sukabumi – Cipatat PP) Total perjalanan: 66 perjalanan Rata-rata perjalanan per hari: 3 KA Kapasitas tersedia: 62.964 seat Tiket terjual: 28.493 seat Okupansi: 45% Pemesanan tiket dapat dilakukan mulai H-7 sebelum keberangkatan. Ixfan mencatat bahwa KA Pangrango mengalami okupansi yang sangat tinggi. “KA Lokal Pangrango menunjukkan okupansi yang sangat baik, bahkan pada beberapa hari tertentu seperti 1 dan 3 April 2025, mencapai lebih dari 100%, dengan okupansi tertinggi hingga 117%,” ujarnya. Sementara itu, KA Siliwangi juga mencatat tren peningkatan. “KA Lokal Siliwangi mencatat tren peningkatan pada 1–6 April 2025, dengan okupansi harian di atas 80%. Tertinggi terjadi pada Sabtu, 5 April 2025, dengan jumlah penumpang 2.553 atau 89% dari kapasitas,” tambahnya. Peningkatan ini dinilai sebagai bukti kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi yang aman dan nyaman selama musim mudik. PT KAI Daop 1 Jakarta menyatakan komitmennya untuk memberikan layanan terbaik melalui ketersediaan tempat duduk serta penyesuaian jadwal perjalanan. Ixfan juga mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur transit antar moda di Stasiun Bogor. “Penumpang yang tiba dengan KRL dan ingin melanjutkan perjalanan menggunakan KA Pangrango wajib tap-out terlebih dahulu, kemudian check-in melalui pintu boarding Stasiun Bogor sesuai jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket,” jelasnya. “Sebaliknya, penumpang KA Pangrango yang akan melanjutkan perjalanan dengan KRL tujuan Jakarta harus keluar terlebih dahulu dari area KA dan melakukan tap-in kembali sebelum naik ke KRL,” tambah Ixfan. Selama masa libur Lebaran 2025, peningkatan jumlah penumpang pada dua layanan KA lokal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap perjalanan menggunakan kereta. Masyarakat yang belum memiliki tiket diimbau untuk segera melakukan pemesanan karena keterbatasan tempat duduk. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi KAI, serta seluruh mitra resmi penjualan tiket yang telah bekerja sama dengan PT KAI (Persero). Baca juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Ucapan Satir untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang 1,1 Juta Kendaraan Pemudik Telah Kembali ke Jakarta, Menhub: Masih Ada Sekitar 1,1 Juta Lagi Daur Ulang Gagal? Inilah Fakta Gelap di Balik Krisis Sampah Plastik Dunia
Daur Ulang Gagal? Inilah Fakta Gelap di Balik Krisis Sampah Plastik Dunia
LEFT-BACK.COM – Sepuluh tahun lalu, World Economic Forum bersama Ellen MacArthur Foundation mengungkap sebuah prediksi yang mengejutkan: jika tren limbah plastik terus meningkat, maka pada tahun 2050 bobot plastik di laut bisa melampaui berat seluruh ikan di dalamnya. Laporan ini pertama kali dirilis pada 31 Desember 2015. Namun sayangnya, satu dekade berselang, tren konsumsi dan pembuangan plastik justru belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Setiap tahunnya, dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik. Sebagian besar tidak pernah mengalami proses daur ulang. Limbah tersebut dibakar, dikubur, atau berakhir sebagai pencemar ekosistem. Plastik yang dibuang sembarangan mencemari tanah, air, hingga udara karena sifatnya yang tidak dapat terurai secara alami. Alih-alih hilang, plastik terpecah menjadi mikroplastik yang bisa bertahan hingga ratusan tahun. Fragmen kecil inilah yang kemudian menjadi ancaman bagi seluruh rantai makanan, termasuk manusia. Di ekosistem laut, jejak kerusakan akibat plastik sudah sangat kentara. Setiap tahunnya, jutaan biota laut mati karena tertelan atau terjerat plastik. Mikroplastik juga telah ditemukan dalam plankton, ikan, makanan laut, hingga garam dapur yang kita konsumsi sehari-hari. Tak hanya merusak ekosistem, industri plastik juga menyumbang emisi karbon dalam jumlah besar—hampir dua miliar metrik ton CO₂ per tahun—menjadikannya kontributor signifikan terhadap krisis iklim. Jejak Para Pelaku Utama Nyaris semua negara ikut bertanggung jawab dalam krisis ini. Namun, laporan dari Science Advances menyoroti lima perusahaan besar sebagai penyumbang utama limbah plastik bermerek: Coca-Cola, PepsiCo, Nestlé, Danone, dan Altria. Produk-produk mereka bergantung pada kemasan sekali pakai yang sulit terurai. Negara maju seperti Amerika Serikat menjadi produsen limbah plastik terbesar per kapita. Tak hanya menghasilkan, mereka juga kerap membuang sampah plastiknya ke negara-negara berkembang di Asia. Ketika Tiongkok melarang impor sampah plastik pada 2018, wajah kelam industri ini pun tersingkap. Indonesia sendiri berada di posisi kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik laut terbanyak, setelah Tiongkok. Perusahaan domestik seperti Wings, Mayora Indah, dan Salim Group masuk dalam daftar penyumbang sampah bermerek terbanyak, bersanding dengan perusahaan multinasional. Mitos Daur Ulang Konsep reduce, reuse, dan recycle sudah lama dikampanyekan, namun recycle kerap dianggap sebagai solusi utama. Sayangnya, dari seluruh plastik yang diproduksi, hanya sekitar 9% yang benar-benar berhasil didaur ulang. Tidak semua jenis plastik mudah diproses ulang. Beberapa hanya dapat digunakan sekali, dan bahkan jika bisa didaur ulang, kualitasnya menurun, membuatnya tak dapat dipakai kembali dalam jangka panjang. Sisanya berakhir di TPA atau dibakar, yang sama-sama menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Biaya ekonomi juga menjadi kendala. Plastik baru yang terbuat dari bahan bakar fosil lebih murah dibandingkan plastik hasil daur ulang. Inilah alasan mengapa industri lebih memilih memproduksi plastik baru ketimbang menggunakan yang sudah ada. Banyak analis meyakini bahwa narasi daur ulang dipopulerkan oleh industri minyak sebagai strategi untuk mempertahankan dominasi. Mereka menggiring opini publik agar tanggung jawab beralih ke konsumen, padahal akar masalahnya adalah produksi plastik yang berlebihan. Solusi Jangka Panjang Langkah pertama untuk mengatasi krisis plastik adalah memangkas produksi plastik sekali pakai secara besar-besaran. Pemerintah harus hadir dengan regulasi ketat, seperti yang telah diterapkan Uni Eropa, Kenya, dan Rwanda yang melarang penggunaan barang plastik tertentu. Penerapan prinsip Extended Producer Responsibility (EPR) juga krusial. Dalam skema ini, produsen diwajibkan bertanggung jawab atas seluruh siklus hidup produknya, termasuk pengelolaan sampah. Inovasi seperti bahan kemasan biodegradable dan daur ulang kimia menawarkan harapan baru. Tapi, upaya tersebut memerlukan dukungan investasi dan kemauan politik yang kuat untuk bisa dijalankan secara luas. Di saat yang sama, peningkatan sistem pengelolaan sampah di negara berkembang tetap menjadi fondasi penting. Kolaborasi antara komunitas lokal, LSM, dan sektor swasta terbukti mampu menciptakan dampak nyata. Pada akhirnya, daur ulang bukanlah solusi utama. Upaya masif untuk mengurangi konsumsi dan produksi plastik adalah jalan satu-satunya. Tanpa langkah tegas dari pemerintah dan pertanggungjawaban industri, krisis ini hanya akan menjadi bola salju yang kian menggila. Baca juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Ucapan Satir untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang 1,1 Juta Kendaraan Pemudik Telah Kembali ke Jakarta, Menhub: Masih Ada Sekitar 1,1 Juta Lagi Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi
1,1 Juta Kendaraan Pemudik Telah Kembali ke Jakarta, Menhub: Masih Ada Sekitar 1,1 Juta Lagi
LEFT-BACK.COM – Arus balik Lebaran mulai menunjukkan puncaknya. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melaporkan bahwa hingga H+5 Lebaran, tercatat sudah ada sekitar 1,1 juta kendaraan pemudik yang kembali menuju Jakarta. Angka tersebut mencapai separuh dari total prediksi arus balik tahun ini. “Kurang lebih sebesar 50 persen dari pemudik yang melakukan arus balik, hampir sekitar 1,1 (juta) sudah melakukan arus balik. Masih ada sisa sekitar 1,1 juta lagi,” ujar Menhub Dudy dalam keterangan resmi pada Minggu (6/4/2025). Sebelumnya, pada Sabtu (5/4/2025), Menhub memantau langsung arus balik di Gerbang Tol (GT) Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho. Menurut Agus, situasi lalu lintas pada H+5 Lebaran terbilang terkendali berkat penerapan strategi pengelolaan yang efektif. “Kondisi update lalu lintas cukup terkendali jadi langkah-langkah strategis dari Korlantas Polri dengan jajaran sudah melakukan cara bertindak dan skenario untuk mencairkan arus yang menuju arah balik baik,” ujar Kakorlantas. Ia menambahkan bahwa peningkatan arus balik mulai terlihat sejak Sabtu sore, sehingga rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah (one way) terus diberlakukan untuk menjaga kelancaran perjalanan. Hari ini, Kementerian Perhubungan bersama Polri dijadwalkan akan kembali membuka sistem one way nasional dari KM 414 Kalikangkung menuju Jakarta sebagai bagian dari upaya pengaturan lalu lintas arus balik. Di sisi lain, Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, melaporkan adanya penurunan jumlah kecelakaan serta korban jiwa selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Menurutnya, mayoritas korban meninggal dunia bukan berasal dari kalangan pemudik. “Hanya 7,5 persen yang merupakan pemudik. Mudah-mudahan ini terus terjaga,” tutur Rivan. Rivan juga mencatat bahwa tingkat fatalitas kecelakaan turun sebesar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia berharap capaian ini dapat dipertahankan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat sebagai bagian dari pengamanan mudik dan balik Lebaran secara nasional. Baca juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Ucapan Satir untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi Minim Penerangan, Jalan Raya Lungsemut Indramayu Rawan Kecelakaan dan Kriminalitas