Dedi Kusnandar Perpanjang Kontrak, Siap Perkuat Persib Lebih dari Satu Dekade

LEFT-BACK.COM – Dedi Kusnandar akan menjadi salah satu pemain yang membela Persib selama lebih dari satu dekade. Gelandang bertahan kelahiran Sumedang pada 23 Juli 1991 ini resmi menerima perpanjangan kontrak selama dua tahun ke depan.   Pemain yang akrab disapa Dado ini pertama kali bergabung dengan Persib pada awal bergulirnya Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Sejak saat itu, Dado terus menjadi bagian penting dalam skuad Maung Bandung.   Menurut pernyataan Sporting Director PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, proses perpanjangan kontrak sudah mencapai kesepakatan.   “Dedi Kusnandar hampir selalu menjadi pemain kunci di lini tengah sejak ia bergabung. Kami berharap kontribusinya tetap besar untuk Persib selama dua tahun ke depan,” ujar Adhit.   Karier Dado di dunia sepak bola sudah ditempa sejak usia muda. Sebelum bergabung dengan Persib pada 2015, ia berpengalaman di berbagai klub besar Indonesia. Dado juga pernah membawa Persib U-15 meraih gelar juara Piala Haornas 2005 dan Persib U-18 menjuarai Piala Soeratin 2006. Pengalamannya semakin matang setelah berlatih di bawah arahan duet pelatih legendaris Indra M. Tohir dan Mustika Hadi di Diklat Persib pada masa amatir.   Sejak bergabung dengan Persib, Dado sudah mencatatkan 171 penampilan resmi, termasuk 14 pertandingan di musim terbaru. Angka ini menjadikannya pemain aktif dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk Persib, mengungguli nama-nama seperti Febri Hariyadi (132), Achmad Jufriyanto (130), Nick Kuipers (123), dan Henhen Herdiana (111).   Dalam perjalanan kariernya bersama Persib, Dado telah mempersembahkan dua gelar juara, yaitu Piala Presiden 2015 dan Liga 1 musim 2023/2024. Tak hanya itu, ia juga turut membawa Persib tampil di level Asia, menembus babak 16 besar Piala AFC 2015, serta berkompetisi di AFC Champions League Two musim 2024/2025.   Kepemimpinan dan konsistensi Dado di lini tengah diharapkan dapat terus menjadi pilar penting untuk membawa Persib meraih lebih banyak prestasi di masa depan.   Baca juga: Menyusuri Napoli: Ketika Sepak Bola Menjadi Agama, dan Maradona Menjadi Nabinya Zdeněk Zeman: Filosofi Sepak Bola di Tengah Kontroversi dan Revolusi Resmi Berseragam Persija Yandi Sofyan Ungkap Perasaan, Target, dan Harapan Bersama Macan Kemayoran