LEFT-BACK.COM – Menyambut bulan suci Ramadan 1446 H, Transkarya Community Singapore kembali menggelar program tahunan Berkah Infak Iftar Ramadan. Tahun ini, komunitas tersebut membagikan 100 paket iftar dan uang saku kepada anak yatim serta warga terdampak banjir bandang di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (10/3/2025).
Kegiatan berbagi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Cahaya Pena Emas, yang berbasis di Jalan Al-Muhajirin 1 No. 67, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Yayasan tersebut juga tengah membangun sekretariat di Jonggol, Kabupaten Bogor, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan kegiatan sosialnya.
Evan Uriendi, perwakilan Transkarya Community Singapore sekaligus pemilik Kedai Ka Evan, mengungkapkan bahwa program berbagi iftar ini telah berjalan sejak 2018.
“Setiap Ramadan, kami berkomitmen untuk berbagi. Hari ini, kami menyalurkan 100 paket makanan berbuka serta uang saku bagi anak-anak yatim dan korban banjir bandang di Kampung Pensiunan. Kegiatan serupa juga akan kami lakukan di beberapa lokasi lain di Indonesia,” ujarnya.
Di tengah suasana Ramadan yang penuh berkah, bantuan ini disambut hangat oleh warga setempat. Ustadz Abah Anom, tokoh masyarakat Kampung Pensiunan, mengucapkan rasa syukur atas kepedulian yang diberikan.
“Kami berterima kasih kepada Transkarya Community Singapore, juga kepada Tuan Haji Suhaimi bin Jasmani dan Puan Hajjah Rosidah binti Baharon. Semoga kebaikan ini menjadi ladang pahala dan menginspirasi banyak orang untuk berbagi di bulan Ramadan,” tuturnya.
Program Berkah Infak Iftar Ramadan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa semangat berbagi di bulan suci dapat meringankan beban mereka yang membutuhkan. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam aksi sosial selama Ramadan 2025.
Baca juga:
Pemerintah Segel Vila Ilegal di Puncak Bogor untuk Selamatkan Hulu DAS Ciliwung
Banjir Jabodetabek: Krisis Hulu yang Berulang, Solusi yang Terabaikan
Skandal Kualifikasi Piala Dunia 1990: Drama, Kecurangan, dan Konspirasi di Maracana