LEFT-BACK.COM – Fatum brutum amor fati adalah sebuah frasa Latin yang sering dikaitkan dengan filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche. Frasa ini menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan sering digunakan sebagai motto hidup atau kutipan inspirasional.
Etimologi:
- Fatum: Berarti takdir atau nasib. Ini merujuk pada konsep bahwa segala sesuatu telah ditentukan sebelumnya.
- Brutum: Berarti kejam, brutal, atau kasar. Ini menggambarkan sifat takdir yang seringkali dianggap keras dan tidak adil.
- Amor: Berarti cinta atau kasih sayang.
- Fati: Bentuk genitif dari fatum, berarti “dari takdir.”
Secara keseluruhan, frasa ini dapat diartikan sebagai “mencintai takdir yang kejam”.
Mengapa Frasa Ini Dikenal?
Nietzsche menggunakan frasa ini untuk menggambarkan sikap penerimaan total terhadap kehidupan dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya, termasuk penderitaan dan kesulitan. Menurutnya, kita harus belajar untuk mencintai takdir kita, bahkan jika takdir itu kejam.
Konsep Amor Fati:Konsep “amor fati” ini menjadi sangat populer dan sering dibahas dalam berbagai konteks, mulai dari filsafat hingga psikologi. Konsep ini mengajak kita untuk:
- Menerima apa adanya: Mengakui bahwa banyak hal di luar kendali kita.
- Menemukan makna: Bahkan dalam situasi yang sulit, kita bisa menemukan makna dan tujuan hidup.
- Bertumbuh: Melalui kesulitan, kita bisa menjadi lebih kuat dan bijaksana.
Fatum brutum amor fati bukan hanya sekedar frasa, tetapi sebuah undangan untuk menjalani hidup dengan lebih penuh kesadaran dan penerimaan.
Baca juga:
Menggali Makna di Balik Catatan Seorang Demonstran: Warisan Abadi Soe Hok Gie
Fenomena Bisnis Garam Rukiah: Antara Penipuan dan Potret Ketimpangan Edukasi Masyarakat