LEFT-BACK.COM – Kalimantan Utara (Kaltara) resmi terbentuk sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 yang ditetapkan pada 16 November 2012. Provinsi ini menjadi bagian dari sejarah Indonesia sebagai provinsi ke-34 setelah disahkan dalam rapat paripurna DPR pada 25 Oktober 2012.
Kaltara resmi beroperasi pada 22 April 2013, bersamaan dengan pelantikan Penjabat Gubernur pertamanya, Dr. H. Irianto Lambrie, oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 48/P Tahun 2013.
Provinsi ini terbentuk dari pemekaran sebagian wilayah Kalimantan Timur dengan cakupan administratif sebagai berikut:
- Kabupaten Bulungan
- Kota Tarakan
- Kabupaten Malinau
- Kabupaten Nunukan
- Kabupaten Tana Tidung
Letak Strategis dan Keindahan Alam Kalimantan Utara
Berada di ujung utara Pulau Kalimantan, Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadikannya wilayah strategis yang kaya peluang ekonomi. Provinsi ini mencakup pesisir, pegunungan, dan hutan tropis yang masih alami, menawarkan keindahan alam sekaligus potensi ekowisata.
Kota Tarakan sebagai pusat perdagangan, dan Tanjung Selor sebagai ibu kota, menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan posisi strategis di perbatasan dan kekayaan alam melimpah, Kaltara memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi di wilayah timur Indonesia.
Baca juga: Desa Tetebatu: Permata Wisata di Kaki Gunung Rinjani yang Mendunia
Sumber Daya Alam Melimpah
Kaltara memiliki cadangan sumber daya alam yang signifikan, khususnya di sektor pertambangan seperti batu bara, nikel, dan bauksit, menjadikannya wilayah kunci dalam industri pertambangan Indonesia.
Selain itu, provinsi ini tengah mengembangkan potensi energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi, yang berperan penting dalam mendukung transisi energi nasional.
Baca juga: Pesona Tersembunyi Pantai Ujung Genteng, Surga Alam di Selatan Sukabumi
Di sektor kelautan dan perikanan, Kota Tarakan menjadi sentra hasil laut dengan produk yang diekspor hingga mancanegara, memperkuat peran Kaltara dalam perekonomian nasional.
Keanekaragaman Budaya dan Tradisi Lokal
Kalimantan Utara dihuni oleh berbagai suku dan etnis, seperti Dayak, Tidung, Bulungan, dan Melayu. Tradisi budaya yang kaya terlihat dalam seni dan adat, salah satunya adalah pesta adat Basa Tinang milik suku Tidung, yang mencerminkan harmoni masyarakat dengan tradisi dan lingkungan.
Masa Depan Kaltara sebagai Provinsi Potensial
Sebagai provinsi baru, Kaltara memiliki segala yang diperlukan untuk berkembang pesat, mulai dari sumber daya alam, keindahan alam, hingga keanekaragaman budaya. Dengan pengelolaan yang tepat, Kaltara berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya
Sumber:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/11/19/kalimantan-utara-provinsi-termuda-di-indonesia