/ Jan 22, 2025

El Clasico: Di Balik Lembaran Sejarah dan Api Rivalitas yang Abadi

LEFT-BACK.COM – Pertemuan antara Barcelona dan Real Madrid tidak hanya tentang sepak bola. El Clasico telah menjadi simbol rivalitas mendalam yang mencakup sejarah, budaya, dan bahkan politik di Spanyol. Final Piala Super Spanyol 2025, yang mempertemukan dua raksasa ini, adalah babak terbaru dalam perjalanan panjang yang dimulai hampir seabad lalu.

 

Awal Mula Rivalitas: Dekade 1920-an

 

Segala sesuatu bermula pada Februari 1929, ketika kedua tim pertama kali bertemu dalam kompetisi resmi LaLiga. Stadion Les Corts, rumah Barcelona, menjadi saksi kemenangan Real Madrid 2-1 dalam laga El Clasico perdana. Barcelona berhasil membalas di pertemuan kedua musim itu dengan kemenangan 1-0 di kandang Real Madrid, namun gelar El Clasico pertama tetap menjadi milik Los Blancos.

 

Kemenangan Terbesar: 1930-an

 

Era 1930-an menorehkan salah satu momen paling monumental dalam sejarah El Clasico. Pada musim 1934-1935, Real Madrid mencatat kemenangan terbesar mereka, mengalahkan Barcelona 8-2 di Chamartin. Meskipun Barcelona berhasil menang 5-0 di laga pertama musim itu, kemenangan telak Madrid menjadi sorotan utama. Pertandingan ini juga menandai awal munculnya intensitas yang lebih tinggi dalam rivalitas kedua klub.

 

Dekade 1940-an: Rivalitas Mulai Memanas

 

Pada 1940-an, persaingan antara Barcelona dan Real Madrid mulai mendapatkan dimensi baru. Politik di era tersebut memiliki pengaruh besar, terutama di bawah rezim Francisco Franco. Laga-laga El Clasico sering kali dianggap mencerminkan konflik antara pusat kekuasaan di Madrid dan semangat otonomi Catalonia. Salah satu momen yang paling dikenang dari era ini adalah hasil imbang 5-5 pada tahun 1943, yang mencatat skor tertinggi dalam sejarah pertemuan kedua tim.

 

Foto: Vincente Del Bosque era 1980an. Doc. Istimewa.

 

Era Televisi dan Bintang Global: 1950-an

 

Tahun 1959 menjadi tonggak sejarah baru bagi El Clasico. Pertandingan antara kedua tim disiarkan langsung di televisi Spanyol untuk pertama kalinya, membawa persaingan mereka ke lebih banyak penonton. Pada era ini, Real Madrid mendominasi dengan skuad bertabur bintang seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas. Meskipun demikian, Barcelona tetap menjadi ancaman serius, terutama dalam perebutan gelar domestik.

 

Johan Cruyff dan Revolusi Barcelona: 1970-an

 

Kedatangan Johan Cruyff di Barcelona pada 1974 menjadi titik balik penting. Pemain asal Belanda ini tidak hanya membawa Barcelona menang 5-0 atas Real Madrid di Bernabeu, tetapi juga mengubah filosofi klub dengan sepak bola menyerang yang modern dan indah. Pengaruh Cruyff tidak hanya terbatas sebagai pemain; sebagai pelatih, ia kemudian membangun “Dream Team” yang membawa Barcelona memenangkan empat gelar LaLiga berturut-turut pada awal 1990-an.

 

Dominasi Madrid di Era Quinta del Buitre: 1980-an

 

Sementara Barcelona bersinar dengan filosofi baru mereka, Real Madrid mencatat dominasi di LaLiga pada era 1980-an. Generasi “Quinta del Buitre,” yang terdiri dari pemain-pemain seperti Emilio Butragueno dan Michel, membawa Madrid meraih lima gelar LaLiga berturut-turut antara 1986 dan 1990. Meski begitu, persaingan dengan Barcelona tetap sengit, dengan masing-masing tim bergantian merebut kemenangan penting.

 

Ronaldinho dan Pengakuan Bernabeu: 2000-an

 

Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah El Clasico terjadi pada November 2005 di Santiago Bernabeu. Ronaldinho, dengan magisnya, membawa Barcelona menang 3-0 atas Real Madrid. Penampilannya yang memukau membuat penggemar Madrid memberikan standing ovation—a penghormatan yang jarang terjadi bagi pemain lawan di Bernabeu.

 

Foto: Selebrasi Lionel Messi saat El Clasico 2016/2017. Doc. Istimewa.

 

Lionel Messi dan Dominasi Modern

 

Dekade berikutnya menjadi milik Lionel Messi, yang tidak hanya menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah El Clasico tetapi juga memberikan momen-momen ikonik. Salah satu yang paling diingat adalah selebrasinya memegang seragam Barcelona di hadapan penggemar Madrid setelah mencetak gol penentu kemenangan 3-2 di Bernabeu pada 2017.

 

El Clasico di Piala Super Spanyol 2025

 

Kini, sejarah kembali bergulir. Barcelona dan Real Madrid bersiap untuk menulis babak baru dalam final Piala Super Spanyol 2025. Pertandingan ini bukan hanya soal merebut trofi, tetapi juga tentang melanjutkan tradisi, menciptakan cerita baru, dan mengukuhkan tempat di puncak sepak bola dunia.

 

El Clasico tidak hanya tentang hasil akhir; ini adalah cermin dari persaingan abadi, simbol kekuatan, dan dedikasi yang melampaui generasi.

 

Baca juga:

Menyusuri Napoli: Ketika Sepak Bola Menjadi Agama, dan Maradona Menjadi Nabinya

Zdeněk Zeman: Filosofi Sepak Bola di Tengah Kontroversi dan Revolusi

West Ham United vs Millwall: Filosofi, Sejarah, dan Rivalitas yang Mendalam

 

Wahyu Topami

Recent News

Travel News

Lifestyle News

Fashion News

Copyright 2023 Varient – All Rights Reserved.