Mahkota Binokasih Disambut Khidmat di Talaga Warna Cisarua, Bagian dari Kirab Budaya Galuh-Pakuan Pajajaran

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Prosesi kirab panji dan mahkota Binokasih berlangsung khidmat di kawasan Talaga Warna, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin, 21 April 2025. Acara ini merupakan rangkaian dari Festival Keraton Sumedang Larang yang digelar sejak 19 April 2025 di Ciamis dan akan berlanjut 27 April 2025 di Sumedang. Kegiatan sakral ini dihadiri oleh Forkopimcam Cisarua, para sesepuh dari Cisarua dan Sumedang, komunitas budaya, serta masyarakat yang antusias menyambut mahkota bersejarah tersebut. Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma’mun, menjelaskan bahwa prosesi ini merupakan bagian dari perjalanan budaya yang menghubungkan dua kerajaan besar di masa lalu, yakni Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pakuan Pajajaran. “Kirab ini momennya bertepatan dengan Hari Jadi Bogor. Nanti prosesi akbarnya akan digelar di Pemkab Bogor. Tapi sebelumnya, mahkota ini memang harus singgah dulu di Talaga Warna sebagai simbol pertemuan sejarah peradaban Sunda,” ujarnya. Asep menambahkan, ada tiga poin utama dari kirab ini, yaitu: pemberdayaan literasi budaya, pelestarian (ngamumule) budaya Sunda, dan edukasi kepada masyarakat mengenai peradaban Kerajaan Pajajaran. Dalam prosesi ini juga dilakukan penyematan pin kepada para tokoh masyarakat Cisarua, termasuk Kepala Desa, sebagai bentuk apresiasi dari Keraton Sumedang Larang. Hj. Rosmaya Intan Diana, seorang guru spiritual dan budayawan, menjelaskan alasan pentingnya mahkota Binokasih singgah di Talaga Warna. “Talaga Warna adalah warisan leluhur yang tak diketahui pasti usianya, tetapi memiliki makna filosofis mendalam. Air adalah sumber kehidupan dan Talaga Warna melambangkan kekuatan alam dan keseimbangan,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa mahkota Binokasih adalah lambang penyatuan Kerajaan Galuh dan Pakuan Pajajaran oleh Prabu Siliwangi, atau Prabu Sri Baduga Maharaja. Gunung Sumbung (kini lokasi menara Telkom di Puncak) menjadi simbol batas dua kerajaan tersebut. Rosmaya menegaskan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Binokasih, seperti silih asah, silih asih, dan silih asuh, harus terus dijaga dan diwariskan. Ia juga menyentil fenomena bencana alam di kawasan Puncak yang menurutnya berkaitan dengan rusaknya tatanan dan keseimbangan alam akibat ulah manusia. “Kami para karuhun tidak ridho jika alam rusak. Jangan sombong dan angkuh. Puncak ini adalah tanah sejarah, banyak situs dan makam leluhur yang belum tergali. Kita harus jaga alam sebagai ciptaan Tuhan,”. Tegas Rosmaya dalam kondisi seperti kerasukan. Prosesi mahkota Binokasih ini merupakan bagian awal dari upaya revitalisasi budaya Sunda, meneguhkan kembali jejak peradaban yang sempat pudar, dan menjadi pengingat agar masyarakat tak melupakan akar sejarahnya. Baca juga: Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor Terbengkalai Bertahun-tahun, Rumah Sakit Ini Siap Dihidupkan Lagi oleh Bupati Indramayu

Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 bertema “Our Power, Our Planet” atau “Energi Kita, Planet Kita”, komunitas penggiat lingkungan Rungkun Awi menggelar aksi budaya dan lingkungan di Jalan Pra Asia Afrika 9, Cisampay, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Selasa (22/4/2025). Acara ini dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional Gambang Kromong dan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang aliran Sungai Cisampay. Kegiatan tersebut berhasil menyedot antusiasme ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas lingkungan, warga setempat, Karang Taruna Desa Tugu Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, serta jajaran Pemerintah Desa Tugu Selatan. Kepala DPMD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Rungkun Awi yang dinilainya sebagai contoh nyata dalam pelestarian lingkungan hidup. “Kami hadir bukan hanya karena undangan resmi, tapi sebagai bentuk dukungan. Komunitas seperti Rungkun Awi perlu terus didukung karena menjadi motor penggerak kepedulian terhadap lingkungan, apalagi di tengah pembangunan yang semakin masif di kawasan Puncak,” ujar Ade. Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan kebijakan untuk memasukkan indikator pelestarian lingkungan ke dalam evaluasi kinerja pemerintah desa, sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat. Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, juga mengungkapkan kebanggaannya atas semangat kolaboratif dalam kegiatan ini. “Saya bersyukur, baik pemerintah desa maupun masyarakat mulai aktif menjaga kebersihan sungai dan kelestarian alam. Ini selaras dengan arah kebijakan provinsi yang semakin peduli terhadap isu lingkungan,” tuturnya. Aktivis lingkungan sekaligus penggagas kegiatan, Tedja M Kusuma, mengatakan bahwa peringatan Hari Bumi harus menjadi momentum refleksi untuk terus mencintai bumi. “Hari Bumi adalah pengingat bahwa kita tak boleh merusak bumi. Hari ini kita bersih-bersih sungai, sambil menikmati hiburan musik. Yang penting, mari kita jaga bumi ini untuk anak cucu kita,” tegasnya. Dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor, kegiatan Hari Bumi 2025 di Cisarua menjadi simbol harapan bagi lingkungan yang lebih bersih, lestari, dan berkelanjutan di masa depan. Baca juga: Karang Taruna Cisarua Gelar SABA Desa di Leuwimalang: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Lewat Aksi Gotong Royong PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025

PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional 2025, alumni PTPN IV Jakarta Plus bersama Bank Pohon Nusantara menggelar aksi penanaman ratusan pohon di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu, 16 April 2025. Kegiatan bertema “Together Again, Aksi Hijau untuk Bumi” ini menjadi simbol kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus bentuk komitmen nyata dalam menjaga kawasan resapan air di daerah rawan bencana. Aksi tanam pohon tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Direktur PTPN I, A. Ghani, serta pimpinan Bank Pohon Nusantara, Sandi Adam, yang telah menjadi mitra strategis dalam program konservasi lingkungan di Jawa Barat selama tiga tahun terakhir. “Bank Pohon Nusantara adalah prakarsa masyarakat untuk menghijaukan kawasan Indonesia, khususnya wilayah Puncak. Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan penghijauan hingga 1 juta hektar di Jawa Barat,” ujar A. Ghani. Ia menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga mencakup pembangunan pembibitan pohon dan teh, serta pemberdayaan masyarakat melalui program CSR perusahaan. Sementara itu, Sandi Adam menuturkan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang telah dimulai sejak 2021, dengan lebih dari 100 ribu pohon ditanam di wilayah rawan longsor. Jenis pohon yang ditanam meliputi pohon endemik dan buah-buahan yang bermanfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. “Ke depan, kami bersama PTPN, masyarakat Puncak, dan Pemkab Bogor akan mencanangkan pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan pohon secara berkelanjutan. Ini adalah kontribusi nyata kami untuk bumi,” tegas Sandi. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Bumi tidak hanya bersifat seremonial, melainkan harus menjadi momentum kolaborasi lintas sektor demi menjaga keseimbangan alam dan mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang. Baca juga: Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap

Ramadhan Festival Cisarua Bogor 2025: Pesta Kreativitas, Budaya, dan UMKM Lokal

LEFT-BACK.COM – Ramadhan Festival Cisarua 2025 resmi dibuka pada Jum’at siang, 28 Maret 2025 di halaman parkir Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Acara ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang antusias mengikuti berbagai perlombaan dan menikmati suasana penuh kreativitas serta kebersamaan. Camat Cisarua, Heri Risnandar, secara resmi membuka acara dengan harapan festival ini dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan memajukan sektor UMKM lokal.   “Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana memperkuat persaudaraan antarwarga serta mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Kami berharap acara ini dapat terus menjadi tradisi tahunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Heri Risnandar dalam sambutannya.   Ramadhan Festival tidak sekadar menyajikan hiburan dan perlombaan, tetapi juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk memperkenalkan produk-produk unggulan mereka. Dengan adanya bazar murah dan aneka takjil, pengunjung dapat menikmati kuliner khas serta kerajinan tangan dari Kecamatan Cisarua. Kehadiran festival ini memberikan manfaat ganda, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang ingin mengeksplorasi budaya serta potensi ekonomi daerah.   Pada hari pertama, festival ini menghadirkan lomba Pildacil dan lomba menggambar, yang bertujuan memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas serta meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islami, dan Sabtu, 29 Maret 2025, masyarakat akan dimanjakan dengan perlombaan adzan dan fashion show budaya Islami, yang menampilkan keindahan warisan budaya Islam. Tidak hanya itu, pertunjukan seni dari seniman Puncak seperti gambus, stand-up comedy, teatrikal, dan band religi akan menghibur pengunjung di waktu ngabuburit menjelang berbuka puasa.   Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, mengungkapkan bahwa Ramadhan Festival 2025 merupakan edisi ketiga yang kembali hadir dengan konsep perlombaan budaya Islami. Tahun ini, festival dikemas lebih meriah dengan kolaborasi antara Karang Taruna, Kasi Trantibum, serta berbagai lembaga di Kecamatan Cisarua.   “Selain perlombaan, kami juga menghadirkan bazar UMKM dan IKM, serta berbagai pertunjukan seni untuk semakin memeriahkan suasana festival. Camat Cisarua juga sangat mendukung dan berharap acara ini terus menjadi agenda tahunan,” ujar A. Ghaffer.   Dengan berbagai kegiatan menarik dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat, Ramadhan Festival Cisarua 2025 dipastikan menjadi agenda yang sayang untuk dilewatkan. Acara ini akan berlangsung hingga 30 Maret 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat dan wisatawan untuk menikmati kekayaan budaya serta semangat kebersamaan di bulan suci Ramadhan.   Baca juga: Tafarrukan dan Santunan Anak Yatim di Masjid Jami Al-Ikhlas Cisarua Bogor: Menutup Pesantren Kilat Ramadan dengan Kebersamaan MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Tafarrukan dan Santunan Anak Yatim di Masjid Jami Al-Ikhlas Cisarua Bogor: Menutup Pesantren Kilat Ramadan dengan Kebersamaan

LEFT-BACK.COM – Bulan Ramadan menjadi momentum istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan berbagi kepedulian. Di Masjid Jami Al-Ikhlas, Kampung Lodaya, RT 01/RW 02, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu malam (26/3/2025), digelar acara tafarrukan sekaligus santunan anak yatim sebagai penutup rangkaian pesantren kilat Ramadan 1446 H.   Tafarrukan, yang berarti penutupan sanlat, menjadi tradisi di Pondok Pesantren Al-Ikhlas sejak generasi terdahulu. Imam Masjid Jami Al-Ikhlas, Deden Abdurrahman (Bahden), menjelaskan bahwa pesantren kilat telah berlangsung selama 25 hari di bulan Ramadan, memberikan bekal ilmu agama kepada para santri.   “Alhamdulillah, malam ini adalah malam tafarrukan, penutupan setelah sanlat selama 25 hari. Ini tradisi di pondok pesantren kami sejak zaman kakek kami,” ujar Bahden.   Selain menutup kegiatan sanlat, acara ini juga menjadi ajang berbagi dengan anak-anak yatim. Santunan yang diberikan bukan hanya berupa materi, tetapi juga dukungan moral dan kasih sayang. Kegiatan ini semakin meriah dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, hadis, doa harian, dan tablighul Islamiyah yang dibawakan oleh para santri.   Turut hadir dalam acara ini tokoh masyarakat, kepala dusun, serta ketua RT dan RW setempat. Mereka memberikan dukungan penuh agar kegiatan pesantren kilat dan santunan anak yatim terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.   Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan semangat menuntut ilmu dan berbagi kebahagiaan di bulan suci semakin mengakar di masyarakat, sebagaimana hadis Nabi: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah No. 224).   Baca juga: Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati

MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan

LEFT-BACK.COM – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, memanfaatkan momentum Ramadhan 1446 H dengan aksi nyata penghijauan. Pada Rabu (26/3/2025), mereka menggelar kegiatan Penanaman 1000 Pohon di kawasan Puncak, tepatnya di Tiara Camp Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.   Acara ini melibatkan berbagai komunitas, termasuk Kerukunan Warga Puncak (KWP) dan Rungkun Awi, serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan kembali kawasan Puncak dan meningkatkan kesadaran lingkungan di tengah perkembangan wisata yang pesat.   M. Dwi Satrio, Owner Tiara Camp, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini.   “Hari ini, Alhamdulillah, kami bersama teman-teman KWP dan Rungkun Awi serta masyarakat sekitar melaksanakan penanaman 1000 pohon sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Walaupun langkah kecil, ini adalah upaya mengembalikan alam seperti dulu. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi terhadap lingkungan,” ujarnya.   Sementara itu, Ketua MWC NU Cisarua, Deden Abdurrahman atau yang akrab disapa Bahden, menegaskan pentingnya menjaga ekosistem Puncak.   “Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah pusat, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Gubernur Dedi Mulyadi, yang mendukung keberlangsungan alam di Puncak. Kami mengajak semua pihak, terutama pelaku usaha pariwisata, untuk bersama-sama merawat dan menjaga Puncak agar tetap hijau dan lestari,” ujarnya.   Setelah penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama di lokasi yang sama. Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.   Dengan adanya aksi ini, diharapkan kawasan Puncak tetap hijau dan asri, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan wisatawan. Langkah MWC NU Cisarua ini menjadi contoh nyata bagaimana bulan suci Ramadhan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan dan generasi mendatang.   Baca juga: Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati

LEFT-BACK.COM – Ratusan warga memadati halaman Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dalam ajang Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025. Program ini menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga bersubsidi, di mana beras menjadi komoditas paling diburu dibanding minyak goreng, gula, hingga daging.   Camat Cisarua, Heri Risnandar, mengungkapkan bahwa program ini merupakan inisiatif pemerintah daerah dengan subsidi total Rp 15 juta untuk berbagai bahan pangan.   “Subsidi ini dialokasikan untuk beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula, daging, dan telur, sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga lebih terjangkau,” ujarnya pada Selasa (25/3/2025).   Dalam GPM kali ini, harga beras dipatok hanya Rp 48.500 per 5 Kg, minyak goreng Rp 16.000 per liter, gula Rp 15.500 per Kg, daging ayam Rp 33.000 per ekor, daging sapi Rp 137.000 per Kg, dan telur ayam Rp 26.000 per Kg.   Menurut Heri, beras menjadi primadona, dengan jumlah paket yang terjual mencapai ratusan. Menyikapi tingginya permintaan, pihaknya berencana menambah stok pada penyelenggaraan GPM berikutnya.   “Stok beras harus kita tambah karena permintaan masyarakat sangat tinggi,” tegasnya.   Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, menyatakan bahwa organisasinya turut serta dalam pelaksanaan program ini bersama pihak kecamatan.   “Antusiasme warga sangat tinggi, sejak pagi mereka sudah berbondong-bondong datang untuk berbelanja,” katanya.   GPM ini menjadi yang pertama digelar oleh Pemkab Bogor pada tahun 2025. Program ini direncanakan berlangsung setiap bulan di desa-desa berbeda, dengan total 11 kali penyelenggaraan sepanjang tahun.   “Masih ada 10 kali lagi, setiap bulan di setiap desa yang ada di Kecamatan Cisarua. Kami berharap program ini terus berlanjut untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” pungkas Ghaffer.   Baca juga: WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025 Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal

LEFT-BACK.COM – PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Syariah di RW 11 Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Senin (17/3/2025). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya komunitas perempuan, mengenai konsep keuangan berbasis syariah dalam perusahaan pembiayaan.   Kegiatan ini menghadirkan Rendy Madina Al Munawar, MasKu Management Department Head, sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan prinsip-prinsip keuangan syariah, manfaatnya, serta berbagai produk dan layanan keuangan halal yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.   Selain edukasi, WOM Finance juga memberikan bantuan operasional kepada komunitas perempuan di RW 11 sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal. Bantuan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu dan remaja putri dalam meningkatkan produktivitas serta membuka peluang usaha baru.   “Melalui literasi keuangan syariah ini, kami ingin memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pengelolaan keuangan yang aman dan berkah. Harapannya, bantuan ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Rendy.   Acara ini menjadi bagian dari komitmen WOM Finance dalam pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan ekonomi syariah, dengan harapan semakin banyak warga yang memahami dan menerapkan prinsip keuangan halal dalam kehidupan sehari-hari.   Baca juga: Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025 Jalan Tinumpuk-Segeran di Indramayu Rusak Parah, Warga Desak Perbaikan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025

LEFT-BACK.COM – Forum UMKM IKM Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, bersama Forkopimcam Cisarua menggelar aksi berbagi takjil, Rabu (16/3/2025). Kegiatan tahunan ini melibatkan 12 pengurus dari 10 desa di Kecamatan Cisarua, dengan total 350 takjil dibagikan kepada masyarakat menjelang berbuka puasa.   Muhamad Marlino Romansyah, atau yang akrab disapa Marlin, selaku Ketua Forum UMKM IKM Kecamatan Cisarua sekaligus Ketua Zona 3, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi terhadap masyarakat di bulan suci Ramadan.   “Setiap tahun, kami para pengurus dan anggota forum selalu berusaha mengakomodir donasi dari anggota untuk berbagi. Tahun ini semakin istimewa karena kami turun langsung bersama Forkopimcam Cisarua, sehingga semangat berbagi semakin besar,” ujar Marlin.   Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor, Nurunisa Setiawan. Aksi berbagi ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial tetapi juga mempererat kebersamaan antara pelaku usaha kecil dan pemerintah setempat dalam memberikan manfaat bagi masyarakat selama Ramadan.   Baca juga: Jalan Tinumpuk-Segeran di Indramayu Rusak Parah, Warga Desak Perbaikan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi Sepak Bola dan Perlawanan: Dari Socrates hingga RUU TNI

Rehabilitasi Puncak: 25.000 Pohon Ditanam di Bekas Wisata Hibisc

LEFT-BACK.COM – Upaya rehabilitasi lingkungan terus digalakkan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Tim Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) dari CDK 1 Bogor, bersama Pramuka Madrasah Aliyah Cipayung serta penyuluh kehutanan dari Bogor dan Sukabumi, bergerak untuk menghijaukan kembali lahan bekas wisata Hibisc Puncak yang telah dibongkar.   Basir Baesuni (55), penyuluh kehutanan swadaya, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengembalikan ekosistem hutan yang sempat terganggu akibat aktivitas wisata di kawasan tersebut.   “Kami membantu menghijaukan dan menghutankan kembali lahan bekas wisata Hibisc Puncak yang telah dibongkar. Dalam kegiatan ini, kami juga dibantu adik-adik Pramuka dari Madrasah Aliyah Cipayung serta para penyuluh kehutanan dari Bogor dan Sukabumi,” ujar Basir, Kamis (13/3/2025).   Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi damar, ketapang, mahoni, pinus, akasia mangium, dan kayu manis. Hingga saat ini, sekitar 2.000 pohon telah berhasil ditanam di area bekas parkiran bus dan mobil serta taman yang telah dibersihkan. Secara keseluruhan, target rehabilitasi ini mencakup penanaman 25.000 pohon untuk mengembalikan fungsi hutan di lahan bekas wisata tersebut.   “Kami masih menunggu pembongkaran seluruh area selesai. Saat ini, penanaman difokuskan di lokasi yang telah dibersihkan. Ke depan, seluruh lahan akan dihijaukan kembali dengan ribuan pohon guna mengembalikan ekosistemnya,” tambah Basir.   Program penghijauan ini diharapkan dapat mengurangi risiko erosi, meningkatkan kualitas udara, serta memulihkan keseimbangan alam di kawasan Puncak yang menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.   Baca juga: Bobocabin Gunung Mas Puncak Bogor Ditutup Sementara oleh KLH Akibat Masalah Perizinan Banjir Jabodetabek Maret 2025: Efektivitas Infrastruktur Pengendalian Air Dipertanyakan Satpol PP Jabar Targetkan Pembongkaran Bangunan wisata Hibisc Fantasy Di Puncak Rampung Pekan Depan