LEFT -BACK.COM, CISARUA – Libur panjang adalah momen ideal untuk berkumpul bersama keluarga dan mencari pengalaman yang tak terlupakan. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Enchanting Valley by Taman Safari, sebuah kawasan wisata tematik seluas 22 hektare yang berlokasi di Jalan Raya Puncak KM 77, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Kawasan ini memadukan keindahan alam, edukasi, kuliner, dan hiburan keluarga dalam satu tempat. Salah satu atraksi utamanya adalah “LILA and the Magical Forest”, sebuah teater musikal bertaraf internasional yang menyuguhkan pertunjukan visual memukau dan cerita sarat nilai moral. Disutradarai oleh Peter Wilson dari Melbourne dan diiringi musik indah garapan Elwin Hendrijanto dari Indonesia, pertunjukan ini mengisahkan perjuangan seorang gadis bernama Lila yang berusaha menyelamatkan hutan ajaib dari ancaman para pemburu liar, dibantu oleh roh-roh penjaga hutan. “LILA Show” bukan sekadar hiburan keluarga, melainkan juga media edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, menumbuhkan keberanian, serta mempererat makna persahabatan. Visual yang memanjakan mata, desain panggung inovatif, dan musik yang emosional menjadikan pertunjukan ini wajib disaksikan. Jadwal rutin pertunjukan LILA Show: Selasa – Jumat: pukul 13.15 WIB Sabtu, Minggu & Hari Libur Nasional: pukul 11.30 dan 15.45 WIB Selain LILA Show, Enchanting Valley menawarkan beragam aktivitas seru lainnya: Tree of Life: Instalasi raksasa yang ikonik untuk spot foto dan interaksi cahaya. Super Wheels: Mengendarai mobil klasik di lintasan sepanjang 1,5 km. Angklung Show: Belajar memainkan alat musik tradisional di Waterfall of Wonder. Lila’s Magical World & Animal Edushow: Zona petting zoo interaktif yang edukatif untuk anak-anak. Netsplay & Plaza Carnival: Wahana permainan seru untuk seluruh anggota keluarga. The Playground & The Pavilion: Taman bermain tematik dan area santai berlatar keindahan alam. Untuk mengisi perut setelah berpetualang, tersedia pilihan kuliner menarik: 1. Amarta Restaurant – Masakan khas nusantara yang menggugah selera 2. District Dining – Food court dengan ragam menu Asia, lokal, dan barat 3. Kembang Nona – Kedai kopi bernuansa terbuka hijau yang nyaman Enchanting Valley telah menjadi destinasi favorit wisata keluarga di Puncak yang menyatukan petualangan, seni pertunjukan, dan nilai edukatif dalam suasana alam yang menyejukkan. Informasi lebih lanjut dan pemesanan tiket tersedia di situs resmi www.enchanting-valley.com atau melalui akun Instagram resmi @enchantingvalley.bogor. Jadikan liburan Anda kali ini lebih berkesan dengan menyelami dunia magis LILA dan menjelajah keajaiban Enchanting Valley bersama keluarga tercinta. Baca juga: Potret Suram Gang Venus Tambora: Di Tengah Jakarta, Warga Hidup Tanpa Cahaya Matahari Karang Taruna Cisarua Mantapkan Program 2025 Lewat Raker di Puncak, Fokus pada Kolaborasi dan Dampak Nyata
Penulis: Deni A. Husaen
Muhamad Rizal Terpilih Aklamasi di MWKT 2025 Desa Cilember, Fokus Bangun SDM dan Potensi Wisata
LEFT-BACK.COM, CISARUA – Musyawarah Warga Karang Taruna (MWKT) Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, resmi digelar pada Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Aula Hotel Bayak, Desa Cilember. Kegiatan ini mengangkat tema “Menuju Generasi Penerus Bangsa dan Mandiri” serta mengusung semangat dengan tagline #CilemberBersinar #KolaborasiAksiPrestasi #CisaruaMenyala. Dalam forum musyawarah tersebut, Muhamad Rizal terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Desa Cilember secara aklamasi. Rizal yang berasal dari unsur kepemudaan desa, mengusung misi utama untuk meningkatkan kapasitas pemuda di bidang sosial, ekonomi, dan pengembangan pariwisata lokal. “Prioritas saya adalah pemberdayaan SDM generasi muda, khususnya di ranah sosial dan pekerjaan. Saya juga berkomitmen untuk memperkuat sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas pemuda serta mendukung akses wisata yang ada di Cilember,” ujar Rizal. Kepala Desa Cilember, Suhendi Hovenier, mengungkapkan rasa bangga dan harapannya terhadap kepemimpinan baru Karang Taruna. Ia optimistis organisasi kepemudaan ini dapat tumbuh menjadi kekuatan pembangunan masyarakat desa. “Saya bangga dan sangat antusias melihat semangat Karang Taruna. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara lembaga dan masyarakat mampu mendorong kemajuan. Kami berharap Karang Taruna menjadi garda terdepan dalam peningkatan kualitas SDM warga,” tutur Suhendi. Ia juga menekankan pentingnya pelibatan seluruh elemen desa, termasuk 4 RW dan 20 RT, agar semangat kebersamaan bisa terus terjaga. Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, menambahkan bahwa proses pemilihan telah melalui tahapan penjaringan yang terbuka dan selektif. Dari empat kandidat yang dijaring dari seluruh RW dan RT, satu tidak memenuhi syarat usia. Dua lainnya memilih mundur karena masih menempuh pendidikan. “Akhirnya, hanya satu calon yang siap maju dan dipilih secara aklamasi. Ini menunjukkan komitmen regenerasi di tubuh Karang Taruna, sekaligus dorongan agar pemuda desa aktif mengambil peran strategis,” jelas Ghaffer. MWKT Desa Cilember 2025 diharapkan menjadi titik awal bagi pemuda desa untuk lebih berdaya, berkarya, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan desa berbasis potensi lokal. Baca juga: Potret Suram Gang Venus Tambora: Di Tengah Jakarta, Warga Hidup Tanpa Cahaya Matahari Karang Taruna Cisarua Mantapkan Program 2025 Lewat Raker di Puncak, Fokus pada Kolaborasi dan Dampak Nyata
Pemdes Megamendung dan Warga Kampung Gunung Dua Perindah Lingkungan Lewat Pembangunan Bak Sampah Baru
LEFT-BACK.COM – Upaya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan terus digencarkan oleh Pemerintah Desa Megamendung bersama warga Kampung Gunung Dua RT 01 RW 03, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Salah satu langkah nyata dilakukan dengan membangun bak penampungan sampah baru secara bergotong royong pada Jumat (16/5/2025). Pembangunan fasilitas ini didanai melalui Dana Desa (APBN) Tahun 2025 senilai Rp12.811.500,-, dengan ukuran tinggi 3 meter, panjang 1,5 meter, dan lebar 1,5 meter. Selain sebagai solusi atas kapasitas bak sampah lama yang sudah tidak memadai, pembangunan ini juga menjadi bagian dari upaya memperbaiki tata kelola lingkungan. Ketua RT 01 RW 03, Feri Lasut, menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tertata, dan indah. “Alhamdulillah, semua dilakukan secara gotong royong. Terima kasih kepada Pemdes Megamendung yang sudah mendukung penuh. Kami ingin kawasan ini terlihat lebih rapi dan nyaman,” ujar Feri. Musyawarah antara warga dan pemerintah desa sebelumnya digelar untuk menentukan lokasi strategis pembangunan. Tak hanya untuk warga setempat, sistem pengelolaan sampah juga dirancang terbuka bagi warga luar yang ingin berpartisipasi dengan tertib. Sebagai bagian dari inovasi lingkungan, warga dan pengurus RT juga membuat taman kecil di sekitar bak sampah, menambahkan nuansa hijau di tengah kawasan pemukiman. “InsyaAllah, ini langkah awal. Kami akan terus berupaya menghadirkan program-program lain yang mendukung kebersihan dan keindahan lingkungan RT 01 RW 03,” pungkas Feri. Baca juga: Tinjau Banjir di Simpang Tiga Taman Safari, Staf Ahli Bupati Bogor Janji Perbaiki Drainase Cisarua Karang Taruna Cisarua Mantapkan Program 2025 Lewat Raker di Puncak, Fokus pada Kolaborasi dan Dampak Nyata
Tinjau Banjir di Simpang Tiga Taman Safari, Staf Ahli Bupati Bogor Janji Perbaiki Drainase Cisarua
LEFT-BACK.COM – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Staf Ahli Bupati, Deni Humaedi, meninjau langsung lokasi banjir yang kerap terjadi di kawasan Simpang Tiga Taman Safari, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Jumat (16/5/2025). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat mengenai genangan air yang kerap mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas di jalur wisata Puncak tersebut. Dalam peninjauan tersebut, Deni didampingi Camat Cisarua, Heri Risnandar, serta sejumlah pejabat kecamatan. Ia menegaskan bahwa permasalahan banjir lokal di kawasan itu perlu penanganan serius dan koordinasi lintas sektor agar tidak menjadi persoalan berulang, terutama saat musim hujan. “Permasalahan genangan air seperti ini membutuhkan kerja sama lintas sektor agar solusi yang diambil benar-benar bersifat jangka panjang dan menyeluruh,” ujar Deni. Sementara itu, Camat Cisarua Heri Risnandar menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan penanganan sementara seperti pembersihan saluran air. Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup karena akar persoalan berada pada sistem drainase yang tersumbat serta volume air hujan yang melebihi kapasitas tampung. “Kami sudah berupaya melakukan pembersihan secara berkala, tapi diperlukan pembenahan infrastruktur secara komprehensif agar genangan tidak terus terulang,” jelas Heri. Ia pun berharap dengan hadirnya pihak pemerintah kabupaten di lapangan, solusi permanen seperti perbaikan drainase dan pengelolaan air hujan yang lebih efisien dapat segera direalisasikan. Deni menyatakan bahwa Pemkab Bogor berkomitmen untuk segera menindaklanjuti hasil peninjauan dengan tindakan konkret. Perbaikan sistem drainase di kawasan tersebut menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan kenyamanan masyarakat dan wisatawan. Penanganan genangan air di jalur strategis menuju kawasan wisata Taman Safari Indonesia ini juga merupakan bagian dari percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Puncak, sebagai salah satu destinasi unggulan Kabupaten Bogor. Baca juga: Karang Taruna Cisarua Mantapkan Program 2025 Lewat Raker di Puncak, Fokus pada Kolaborasi dan Dampak Nyata Merayakan Seabad Pramoedya Ananta Toer: Membaca Kembali Sejarah yang Pernah Dibungkam
Pencegahan Stunting di Desa Tugu Selatan: Rembug 2025 Jadi Langkah Strategis
LEFT-BACK.COM, CISARUA – Pemerintah Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan Rembug Stunting Tahun 2025 sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting dan mencegah gagal tumbuh kembang anak di wilayah desa. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Wisma Kementerian Agama RI, Tugu Selatan, Rabu (14/5/2025). Rembug ini menjadi forum koordinasi lintas sektor yang melibatkan Kepala Desa Tugu Selatan, Camat Cisarua, Ketua BPD, para kader Posyandu, kepala dusun, paguyuban RT/RW, LPM, serta stakeholder lainnya. Fokus utama dalam kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman teknis, pendataan gizi balita, serta sinergi program penanganan stunting berbasis desa. Kepala Desa Tugu Selatan, M. Eko Windiana, menyampaikan bahwa penanggulangan stunting merupakan program prioritas nasional yang harus dilaksanakan secara partisipatif. “Penanganan stunting menjadi kewajiban kita bersama. Dana Desa telah dialokasikan untuk mendukung program ini, dan melalui forum ini kita ingin menguatkan peran kader posyandu, RT/RW, hingga kepala dusun agar aktif mengajak masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan dasar,” ujarnya. Sebanyak 20 posyandu yang ada di Desa Tugu Selatan turut mengirimkan perwakilan lengkap dari unsur ketua, sekretaris, dan bendahara. Para peserta mendapatkan materi teknis dari R. Lulu Nurul Haliah, ahli gizi dari Puskesmas Cisarua, serta Yeni Rohmaeni dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Dalam pemaparannya, R. Lulu menjelaskan pentingnya digitalisasi data gizi anak melalui aplikasi Si Gizi Terpadu berbasis EPPGBM. “Dengan aplikasi ini, semua data balita dimasukkan secara real time, sehingga memudahkan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah dalam memantau kondisi gizi anak secara akurat dan menyeluruh,” ungkapnya. Ketua BPD Tugu Selatan, M. Agus Fathoni, menambahkan bahwa pendekatan pencegahan stunting harus dimulai dari tingkat lingkungan melalui musyawarah bersama pengurus wilayah. “Anggaran untuk penanganan stunting sudah tercantum dalam RKPDes dan kami pastikan pengawasannya sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan,” katanya. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Desa Tugu Selatan dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting melalui pendekatan pencegahan, edukasi, serta penguatan sistem pendataan dan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Baca juga: Totti vs Del Piero: Ketika Sepakbola Italia Menjadi Panggung Seni dan Perang Sepak Bola dan Perlawanan: Dari Socrates hingga RUU TNI
Karang Taruna Cisarua Mantapkan Program 2025 Lewat Raker di Puncak, Fokus pada Kolaborasi dan Dampak Nyata
LEFT-BACK.COM, CISARUA – Karang Taruna Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, memulai langkah strategis menyongsong tahun 2025 dengan menggelar Rapat Kerja (Raker) di kawasan wisata Melrimba Garden, Desa Tugu Utara, Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Ciptakan Budaya Kolaborasi untuk Aksi Menuju Prestasi yang Gemilang”, sebagai komitmen memperkuat peran pemuda dalam pembangunan sosial. Raker dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kasi Trantib Kecamatan Cisarua Komarudin yang mewakili Camat, Kepala Desa Tugu Selatan sekaligus Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT), Kepala Desa Citeko selaku Ketua Apdesi Kecamatan Cisarua, dan Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Heri Gunawan. Dalam sambutannya, Heri Gunawan menegaskan komitmen dukungan dari tingkat kabupaten untuk penguatan Karang Taruna kecamatan. Ia menyampaikan bahwa anggaran sebesar Rp30 juta per tahun telah disiapkan untuk mendukung berbagai kegiatan pemuda, seperti pelatihan, pemberdayaan ekonomi, dan program sosial. “Kami juga mendorong regenerasi kader dan penguatan kapasitas melalui pelatihan serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Penyaluran dana dilakukan melalui mekanisme proposal dan wajib dilaporkan secara berkala,” terang Heri. Sementara itu, Komarudin mengajak Karang Taruna Cisarua untuk menjadi teladan kepemudaan yang aktif dan solutif. “Dengan semangat Cisarua Juara, saya berharap Karang Taruna di sini bisa menjadi penggerak utama berbagai kegiatan positif di wilayah kita,” tegasnya. Ketua MPKT sekaligus Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, juga menilai bahwa Raker merupakan momentum penting membangun sinergi dan nilai gotong royong dalam aksi nyata Karang Taruna. “Apalagi Ketua Karang Taruna Kabupaten saat ini juga merupakan anggota dewan. Ini harus menjadi motivasi tambahan untuk memperluas dampak sosial Karang Taruna,” ungkapnya. Ia menekankan perlunya sinergi berkelanjutan antara Karang Taruna, pemerintah desa, kecamatan, dan para pemangku kepentingan agar program-program yang dijalankan tepat sasaran. Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, menjelaskan bahwa Raker akan merumuskan sepuluh bidang program kerja prioritas, yaitu: 1. Pendidikan, pelatihan, dan SDM 2. Usaha ekonomi produktif dan kreatif 3. Usaha kesejahteraan sosial 4. Lingkungan hidup dan kepariwisataan 5. Humas dan kerja sama antar lembaga 6. Pemberdayaan wanita dan pemudi 7. Informasi, komunikasi, dan publikasi 8. Olahraga, seni, dan kebudayaan 9. Pembinaan mental dan spiritual 10. Penanggulangan bencana dan keamanan “Dari 10 bidang ini, kami akan menentukan skala prioritas sesuai kebutuhan masyarakat dan sinkron dengan program pemerintah daerah. Nantinya, program ini akan diterapkan hingga ke tingkat desa,” jelas Ghaffer. Ia menekankan bahwa sinergi antara Karang Taruna, kepala desa, dan instansi terkait sangat penting demi keberhasilan implementasi program kerja yang telah disusun. Melalui Raker ini, Karang Taruna Kecamatan Cisarua meneguhkan komitmen untuk bergerak responsif terhadap kebutuhan masyarakat, membangun kolaborasi lintas sektor, dan memperkuat gerakan kepemudaan yang berdampak nyata menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Baca juga: Karang Taruna Cisarua Gelar SABA Desa di Leuwimalang: Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat Lewat Aksi Gotong Royong Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap
Lampu Jalan Mati di Ruas Kangampel–Jatibarang, Warga Minta Pemerintah Bertindak
LEFT-BACK.COM, KARANGAMPEL – Kerusakan penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang ruas jalan Kangampel–Jatibarang, tepatnya di Blok Bucere, Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Indramayu, memicu keluhan dari warga setempat. Mereka menilai pemerintah lamban dalam merespons kondisi yang sudah lama membahayakan pengguna jalan, terutama saat malam hari. “Banyak kecelakaan terjadi belakangan ini, mungkin karena jalan yang berliku dan lampu PJU yang tidak berfungsi. Kebanyakan korbannya mengalami kecelakaan tunggal,” ungkap Kardani, warga setempat, Kamis (1/4/2025). Hasil pantauan di lapangan menunjukkan beberapa titik yang rawan kecelakaan, termasuk di depan sekolah dan kantor PLN Mundu, berada dalam kondisi gelap karena lampu jalan tidak menyala. Beberapa tiang PJU bahkan sudah terpasang, namun tidak difungsikan, sehingga tidak memberikan manfaat bagi pengguna jalan. “Sudah lama lampu jalan di sekitar sini mati. Di depan PLN itu malah sudah bertahun-tahun dibiarkan begitu saja. Padahal jalannya besar dan berkelok, sangat berbahaya kalau dilalui malam hari tanpa pencahayaan,” tambahnya. Selain risiko kecelakaan, warga juga mengeluhkan meningkatnya potensi gangguan keamanan. Kardani menyebut lokasi yang minim penerangan sering dimanfaatkan untuk kegiatan tawuran, terutama pada malam Minggu, karena suasana jalanan yang gelap dan sepi. “Kalau malam Minggu, sering dijadikan tempat tawuran. Jalan gelap dan sepi, jadi rawan. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki PJU agar bisa digunakan sebagaimana mestinya,” ujarnya. Sebagai bentuk kepedulian sekaligus sindiran, warga memasang papan peringatan bertuliskan “Jalan Gelap Rawan Laka Lantas! #WaniBeberes” di salah satu tiang lampu jalan yang tidak berfungsi. Aksi tersebut menjadi simbol desakan kepada pemerintah agar segera mengambil langkah konkret demi keselamatan bersama. Baca juga: DREAMERS Rilis Album Perdana “Bersamamu”, Gaet Jutaan Penonton dan Ajak Para Pemimpi Ramaikan Musik Indonesia Indramayu: Paradoks Cahaya Literasi dan Angka Melek Huruf Kesepian: Pengalaman Hakiki yang Melekat pada Kehidupan Manusia
DREAMERS Rilis Album Perdana “Bersamamu”, Gaet Jutaan Penonton dan Ajak Para Pemimpi Ramaikan Musik Indonesia
LEFT-BACK.COM, BOGOR – Band indie asal Bogor, DREAMERS, resmi merilis album perdana bertajuk “Bersamamu” melalui platform digital dan media sosial. Dirilis secara independen, album ini langsung mencuri perhatian publik dengan mencatat jangkauan lebih dari 2,1 juta penonton dalam 10 hari pertama peluncurannya. Album “Bersamamu” merupakan wujud nyata mimpi para personel DREAMERS untuk menembus industri musik Tanah Air. Tak ada inspirasi spesifik dalam penciptaannya, namun semangat kebersamaan menjadi benang merah seluruh lagu yang disusun secara kolaboratif. “Kami ini para pemimpi yang ingin bermimpi bersama. Album ini adalah bukti bahwa mimpi bisa diraih,” ujar Lisna Gina, vokalis DREAMERS. Rabu, 30 April 2025. Band yang digawangi oleh Lisna Gina (vokal), Iwan Nawi (gitar), Gie (gitar), Uwil (drum), dan Iqbal (bass) ini membangun seluruh proses kreatif secara independen dari basecamp mereka di Bogor. Meski proses penulisan lagu berjalan lancar, tantangan teknis seperti jadwal yang padat dan ide-ide baru pasca rekaman sempat memperpanjang waktu produksi. Mengusung konsep kebersamaan, DREAMERS mempersembahkan album ini untuk para penggemar yang mereka sebut “Para Pemimpi.” Lagu-lagu dalam “Bersamamu” disusun dengan aransemen yang ringan dan lirik yang menyentuh, agar bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Satu single andalan dari album ini telah lebih dulu dirilis dan mendapatkan respons positif. Di media sosial, DREAMERS mencatatkan 681 penayangan video, 81 subscriber baru, dan 76 tanda suka dalam waktu singkat. “Semua orang aktif di media sosial. Jadi penting untuk promosi. Tapi kami juga rencanakan tur promo ke berbagai kota di Indonesia,” ujar Iwan Nawi. Meski belum menghadirkan kolaborasi dalam album debut ini, DREAMERS mengungkap sedang menjajaki kerja sama dengan musisi ternama dan mempersiapkan tur promosi ke berbagai kota. “Kami ingin terus melangkah. Mimpi kami belum selesai. Album ini adalah awal,” tutup Lisna Gina dengan penuh optimisme. Baca juga: Kesepian: Pengalaman Hakiki yang Melekat pada Kehidupan Manusia Perjalanan Hidup Sang Legenda: John Lennon, Gugur Tragis di Tangan Penggemar Fanatik
Pengurus Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor Resmi Dibentuk di Tiara Camp Citeko
LEFT-BACK.COM, CISARUA – Tiara Camp, yang berlokasi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menjadi saksi pelaksanaan acara silaturahmi penting dalam rangka pembentukan kepengurusan Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor, Sabtu (26/4/2025). Acara ini dihadiri berbagai pihak yang peduli terhadap pelestarian dan pengembangan olahraga pencak silat di tanah air. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata dukungan terhadap budaya asli Indonesia ini. H. Satrio, Ketua Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor sekaligus pemilik Tiara Camp, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal untuk membangun struktur organisasi yang kuat. “Hari ini merupakan langkah awal pembentukan pengurus Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor,” ujar H. Satrio dalam sambutannya. Ia juga menekankan pentingnya melestarikan pencak silat sebagai bagian dari budaya dan jati diri bangsa Indonesia. Sementara itu, Wakil Ketua Bram Mulyana mengungkapkan rencana jangka pendek usai terbentuknya kepengurusan, yakni mendeklarasikan secara resmi keberadaan Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara di Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat setelah terbentuknya kepengurusan, kita segera mendeklarasikan padepokan ini. Tujuannya agar pencak silat semakin membumi di tatar Pasundan dan Jawa Barat,” jelas Bram Mulyana. Diharapkan, pengurus baru mampu memfasilitasi latihan rutin, berbagai kegiatan, serta memperkenalkan pencak silat kepada generasi muda. Tujuan jangka panjangnya, Kabupaten Bogor diharapkan mampu mencetak banyak atlet pencak silat berprestasi di tingkat regional maupun nasional. Baca juga: Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor Mahkota Binokasih Disambut Khidmat di Talaga Warna Cisarua, Bagian dari Kirab Budaya Galuh-Pakuan Pajajaran
Hari Bumi 2025, NUSATANI Tanam 260 Pohon Buah di Bogor Selatan dan Dorong Gerakan “Satu Rumah Satu Pohon
LEFT–BACK.COM, BOGOR SELATAN – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April, komunitas lingkungan NUSATANI menanam sebanyak 260 bibit pohon produktif di Jalan Raya BNR, RT 04/RW 10, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (22/4/2025). Aksi penanaman pohon ini menjadi bagian dari kampanye bertema “Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dan Inisiatif Hijau Bumi Berkelanjutan.” Tidak hanya fokus pada penghijauan, NUSATANI juga mengutamakan aspek keberlanjutan dengan memilih tanaman yang memiliki nilai produktif dan ekonomis. Kegiatan ini digagas oleh NUSATANI, komunitas yang telah aktif sejak 2012 dalam berbagai inisiatif lingkungan. Ketua NUSATANI, Putra Sungkawa, mengatakan bahwa pohon-pohon yang ditanam terdiri dari jambu kristal, kelor, kemang, dan aneka tanaman buah lainnya. “Kami tidak hanya ingin masyarakat menanam pohon, tapi juga merasakan manfaatnya secara langsung. Inilah mengapa kami menanam pohon produktif,” ujarnya. Selain itu, kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin, turut mengapresiasi langkah NUSATANI. “Apa yang dilakukan NUSATANI sangat positif. Kami siap berkolaborasi menjaga kelestarian lingkungan,” kata Irman. Aksi tanam pohon dilakukan di Jalan Raya BNR, wilayah Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Selasa, 22 April 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia. Menurut Putra, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan dan ketahanan pangan keluarga. Ia juga menyoroti perubahan iklim yang mulai dirasakan langsung oleh warga Kota Bogor. “Bogor dulu dikenal sebagai kota hujan, sekarang terasa semakin panas. Kita harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan kesegarannya,” ujarnya prihatin. Tak hanya penanaman pohon, NUSATANI juga mengusulkan program “Satu Rumah Satu Pohon” sebagai solusi menghadapi pemanasan global. Bagi rumah yang tidak memiliki lahan, sistem tabulampot (tanaman buah dalam pot) bisa menjadi alternatif yang mudah diterapkan. Selain penghijauan, NUSATANI juga menjalankan berbagai program lingkungan lainnya seperti bank sampah, serta merintis bank pupuk dan bank pakan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sejak berdiri, NUSATANI telah menanam lebih dari 5.000 pohon di berbagai lokasi. Meski beberapa di antaranya rusak akibat cuaca ekstrem, penanaman ulang terus dilakukan. Kawasan yang mereka kelola kini mencakup hutan kota di eks-lahan bola seluas 3,3 hektare, dan area tambahan seluas 3.000 meter persegi di wilayah Sungkawa. Dengan langkah nyata ini, NUSATANI berharap bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk bersama-sama menjaga bumi dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Baca juga: Rungkun Awi Rayakan Hari Bumi 2025, Ajak Warga Bersih-Bersih Sungai Cisampay di Cisarua Bogor Terbengkalai Bertahun-tahun, Rumah Sakit Ini Siap Dihidupkan Lagi oleh Bupati Indramayu