PTPN IV Jakarta Plus & Bank Pohon Nusantara Tanam Ratusan Pohon di Hulu DAS Ciliwung Puncak Bogor untuk Peringati Hari Bumi 2025

LEFT-BACK.COM, CISARUA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional 2025, alumni PTPN IV Jakarta Plus bersama Bank Pohon Nusantara menggelar aksi penanaman ratusan pohon di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu, 16 April 2025. Kegiatan bertema “Together Again, Aksi Hijau untuk Bumi” ini menjadi simbol kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus bentuk komitmen nyata dalam menjaga kawasan resapan air di daerah rawan bencana. Aksi tanam pohon tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Direktur PTPN I, A. Ghani, serta pimpinan Bank Pohon Nusantara, Sandi Adam, yang telah menjadi mitra strategis dalam program konservasi lingkungan di Jawa Barat selama tiga tahun terakhir. “Bank Pohon Nusantara adalah prakarsa masyarakat untuk menghijaukan kawasan Indonesia, khususnya wilayah Puncak. Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan penghijauan hingga 1 juta hektar di Jawa Barat,” ujar A. Ghani. Ia menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga mencakup pembangunan pembibitan pohon dan teh, serta pemberdayaan masyarakat melalui program CSR perusahaan. Sementara itu, Sandi Adam menuturkan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang telah dimulai sejak 2021, dengan lebih dari 100 ribu pohon ditanam di wilayah rawan longsor. Jenis pohon yang ditanam meliputi pohon endemik dan buah-buahan yang bermanfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. “Ke depan, kami bersama PTPN, masyarakat Puncak, dan Pemkab Bogor akan mencanangkan pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan pohon secara berkelanjutan. Ini adalah kontribusi nyata kami untuk bumi,” tegas Sandi. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Bumi tidak hanya bersifat seremonial, melainkan harus menjadi momentum kolaborasi lintas sektor demi menjaga keseimbangan alam dan mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang. Baca juga: Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap Polres Indramayu Bongkar Pabrik Rumahan Tembakau Sintetis di Haurgeulis, Tiga Pemuda Ditangkap

Ramadhan Festival Cisarua Bogor 2025: Pesta Kreativitas, Budaya, dan UMKM Lokal

LEFT-BACK.COM – Ramadhan Festival Cisarua 2025 resmi dibuka pada Jum’at siang, 28 Maret 2025 di halaman parkir Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Acara ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang antusias mengikuti berbagai perlombaan dan menikmati suasana penuh kreativitas serta kebersamaan. Camat Cisarua, Heri Risnandar, secara resmi membuka acara dengan harapan festival ini dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan memajukan sektor UMKM lokal.   “Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana memperkuat persaudaraan antarwarga serta mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Kami berharap acara ini dapat terus menjadi tradisi tahunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Heri Risnandar dalam sambutannya.   Ramadhan Festival tidak sekadar menyajikan hiburan dan perlombaan, tetapi juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk memperkenalkan produk-produk unggulan mereka. Dengan adanya bazar murah dan aneka takjil, pengunjung dapat menikmati kuliner khas serta kerajinan tangan dari Kecamatan Cisarua. Kehadiran festival ini memberikan manfaat ganda, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang ingin mengeksplorasi budaya serta potensi ekonomi daerah.   Pada hari pertama, festival ini menghadirkan lomba Pildacil dan lomba menggambar, yang bertujuan memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas serta meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islami, dan Sabtu, 29 Maret 2025, masyarakat akan dimanjakan dengan perlombaan adzan dan fashion show budaya Islami, yang menampilkan keindahan warisan budaya Islam. Tidak hanya itu, pertunjukan seni dari seniman Puncak seperti gambus, stand-up comedy, teatrikal, dan band religi akan menghibur pengunjung di waktu ngabuburit menjelang berbuka puasa.   Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, mengungkapkan bahwa Ramadhan Festival 2025 merupakan edisi ketiga yang kembali hadir dengan konsep perlombaan budaya Islami. Tahun ini, festival dikemas lebih meriah dengan kolaborasi antara Karang Taruna, Kasi Trantibum, serta berbagai lembaga di Kecamatan Cisarua.   “Selain perlombaan, kami juga menghadirkan bazar UMKM dan IKM, serta berbagai pertunjukan seni untuk semakin memeriahkan suasana festival. Camat Cisarua juga sangat mendukung dan berharap acara ini terus menjadi agenda tahunan,” ujar A. Ghaffer.   Dengan berbagai kegiatan menarik dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat, Ramadhan Festival Cisarua 2025 dipastikan menjadi agenda yang sayang untuk dilewatkan. Acara ini akan berlangsung hingga 30 Maret 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat dan wisatawan untuk menikmati kekayaan budaya serta semangat kebersamaan di bulan suci Ramadhan.   Baca juga: Tafarrukan dan Santunan Anak Yatim di Masjid Jami Al-Ikhlas Cisarua Bogor: Menutup Pesantren Kilat Ramadan dengan Kebersamaan MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Tafarrukan dan Santunan Anak Yatim di Masjid Jami Al-Ikhlas Cisarua Bogor: Menutup Pesantren Kilat Ramadan dengan Kebersamaan

LEFT-BACK.COM – Bulan Ramadan menjadi momentum istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan berbagi kepedulian. Di Masjid Jami Al-Ikhlas, Kampung Lodaya, RT 01/RW 02, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu malam (26/3/2025), digelar acara tafarrukan sekaligus santunan anak yatim sebagai penutup rangkaian pesantren kilat Ramadan 1446 H.   Tafarrukan, yang berarti penutupan sanlat, menjadi tradisi di Pondok Pesantren Al-Ikhlas sejak generasi terdahulu. Imam Masjid Jami Al-Ikhlas, Deden Abdurrahman (Bahden), menjelaskan bahwa pesantren kilat telah berlangsung selama 25 hari di bulan Ramadan, memberikan bekal ilmu agama kepada para santri.   “Alhamdulillah, malam ini adalah malam tafarrukan, penutupan setelah sanlat selama 25 hari. Ini tradisi di pondok pesantren kami sejak zaman kakek kami,” ujar Bahden.   Selain menutup kegiatan sanlat, acara ini juga menjadi ajang berbagi dengan anak-anak yatim. Santunan yang diberikan bukan hanya berupa materi, tetapi juga dukungan moral dan kasih sayang. Kegiatan ini semakin meriah dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, hadis, doa harian, dan tablighul Islamiyah yang dibawakan oleh para santri.   Turut hadir dalam acara ini tokoh masyarakat, kepala dusun, serta ketua RT dan RW setempat. Mereka memberikan dukungan penuh agar kegiatan pesantren kilat dan santunan anak yatim terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.   Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan semangat menuntut ilmu dan berbagi kebahagiaan di bulan suci semakin mengakar di masyarakat, sebagaimana hadis Nabi: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah No. 224).   Baca juga: Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati

MWC NU Cisarua Bogor Tanam 1000 Pohon di Puncak untuk Hijaukan Lingkungan di Bulan Ramadhan

LEFT-BACK.COM – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, memanfaatkan momentum Ramadhan 1446 H dengan aksi nyata penghijauan. Pada Rabu (26/3/2025), mereka menggelar kegiatan Penanaman 1000 Pohon di kawasan Puncak, tepatnya di Tiara Camp Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.   Acara ini melibatkan berbagai komunitas, termasuk Kerukunan Warga Puncak (KWP) dan Rungkun Awi, serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan kembali kawasan Puncak dan meningkatkan kesadaran lingkungan di tengah perkembangan wisata yang pesat.   M. Dwi Satrio, Owner Tiara Camp, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini.   “Hari ini, Alhamdulillah, kami bersama teman-teman KWP dan Rungkun Awi serta masyarakat sekitar melaksanakan penanaman 1000 pohon sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Walaupun langkah kecil, ini adalah upaya mengembalikan alam seperti dulu. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi terhadap lingkungan,” ujarnya.   Sementara itu, Ketua MWC NU Cisarua, Deden Abdurrahman atau yang akrab disapa Bahden, menegaskan pentingnya menjaga ekosistem Puncak.   “Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah pusat, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Gubernur Dedi Mulyadi, yang mendukung keberlangsungan alam di Puncak. Kami mengajak semua pihak, terutama pelaku usaha pariwisata, untuk bersama-sama merawat dan menjaga Puncak agar tetap hijau dan lestari,” ujarnya.   Setelah penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama di lokasi yang sama. Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan refleksi tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.   Dengan adanya aksi ini, diharapkan kawasan Puncak tetap hijau dan asri, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan wisatawan. Langkah MWC NU Cisarua ini menjadi contoh nyata bagaimana bulan suci Ramadhan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan dan generasi mendatang.   Baca juga: Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Cisarua Bogor, Beras Jadi Komoditas Paling Diminati

LEFT-BACK.COM – Ratusan warga memadati halaman Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dalam ajang Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025. Program ini menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga bersubsidi, di mana beras menjadi komoditas paling diburu dibanding minyak goreng, gula, hingga daging.   Camat Cisarua, Heri Risnandar, mengungkapkan bahwa program ini merupakan inisiatif pemerintah daerah dengan subsidi total Rp 15 juta untuk berbagai bahan pangan.   “Subsidi ini dialokasikan untuk beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula, daging, dan telur, sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga lebih terjangkau,” ujarnya pada Selasa (25/3/2025).   Dalam GPM kali ini, harga beras dipatok hanya Rp 48.500 per 5 Kg, minyak goreng Rp 16.000 per liter, gula Rp 15.500 per Kg, daging ayam Rp 33.000 per ekor, daging sapi Rp 137.000 per Kg, dan telur ayam Rp 26.000 per Kg.   Menurut Heri, beras menjadi primadona, dengan jumlah paket yang terjual mencapai ratusan. Menyikapi tingginya permintaan, pihaknya berencana menambah stok pada penyelenggaraan GPM berikutnya.   “Stok beras harus kita tambah karena permintaan masyarakat sangat tinggi,” tegasnya.   Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, A. Ghaffer, menyatakan bahwa organisasinya turut serta dalam pelaksanaan program ini bersama pihak kecamatan.   “Antusiasme warga sangat tinggi, sejak pagi mereka sudah berbondong-bondong datang untuk berbelanja,” katanya.   GPM ini menjadi yang pertama digelar oleh Pemkab Bogor pada tahun 2025. Program ini direncanakan berlangsung setiap bulan di desa-desa berbeda, dengan total 11 kali penyelenggaraan sepanjang tahun.   “Masih ada 10 kali lagi, setiap bulan di setiap desa yang ada di Kecamatan Cisarua. Kami berharap program ini terus berlanjut untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” pungkas Ghaffer.   Baca juga: WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025 Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

WOM Finance Gelar Literasi Keuangan Syariah di Cileungsi Bogor, Edukasi Warga untuk Keuangan Halal

LEFT-BACK.COM – PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Syariah di RW 11 Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Senin (17/3/2025). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya komunitas perempuan, mengenai konsep keuangan berbasis syariah dalam perusahaan pembiayaan.   Kegiatan ini menghadirkan Rendy Madina Al Munawar, MasKu Management Department Head, sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan prinsip-prinsip keuangan syariah, manfaatnya, serta berbagai produk dan layanan keuangan halal yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.   Selain edukasi, WOM Finance juga memberikan bantuan operasional kepada komunitas perempuan di RW 11 sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal. Bantuan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu dan remaja putri dalam meningkatkan produktivitas serta membuka peluang usaha baru.   “Melalui literasi keuangan syariah ini, kami ingin memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pengelolaan keuangan yang aman dan berkah. Harapannya, bantuan ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Rendy.   Acara ini menjadi bagian dari komitmen WOM Finance dalam pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan ekonomi syariah, dengan harapan semakin banyak warga yang memahami dan menerapkan prinsip keuangan halal dalam kehidupan sehari-hari.   Baca juga: Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025 Jalan Tinumpuk-Segeran di Indramayu Rusak Parah, Warga Desak Perbaikan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi

Forkopimcam dan UMKM IKM Cisarua Bogor Berbagi 350 Takjil di Ramadan 1446 H/2025

LEFT-BACK.COM – Forum UMKM IKM Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, bersama Forkopimcam Cisarua menggelar aksi berbagi takjil, Rabu (16/3/2025). Kegiatan tahunan ini melibatkan 12 pengurus dari 10 desa di Kecamatan Cisarua, dengan total 350 takjil dibagikan kepada masyarakat menjelang berbuka puasa.   Muhamad Marlino Romansyah, atau yang akrab disapa Marlin, selaku Ketua Forum UMKM IKM Kecamatan Cisarua sekaligus Ketua Zona 3, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi terhadap masyarakat di bulan suci Ramadan.   “Setiap tahun, kami para pengurus dan anggota forum selalu berusaha mengakomodir donasi dari anggota untuk berbagi. Tahun ini semakin istimewa karena kami turun langsung bersama Forkopimcam Cisarua, sehingga semangat berbagi semakin besar,” ujar Marlin.   Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Forum UMKM IKM Kabupaten Bogor, Nurunisa Setiawan. Aksi berbagi ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial tetapi juga mempererat kebersamaan antara pelaku usaha kecil dan pemerintah setempat dalam memberikan manfaat bagi masyarakat selama Ramadan.   Baca juga: Jalan Tinumpuk-Segeran di Indramayu Rusak Parah, Warga Desak Perbaikan Tradisi Nyapu Duit di Jembatan Sewo Indramayu: Antara Keunikan, Mitos, dan Kontroversi Sepak Bola dan Perlawanan: Dari Socrates hingga RUU TNI

Rehabilitasi Puncak: 25.000 Pohon Ditanam di Bekas Wisata Hibisc

LEFT-BACK.COM – Upaya rehabilitasi lingkungan terus digalakkan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Tim Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) dari CDK 1 Bogor, bersama Pramuka Madrasah Aliyah Cipayung serta penyuluh kehutanan dari Bogor dan Sukabumi, bergerak untuk menghijaukan kembali lahan bekas wisata Hibisc Puncak yang telah dibongkar.   Basir Baesuni (55), penyuluh kehutanan swadaya, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengembalikan ekosistem hutan yang sempat terganggu akibat aktivitas wisata di kawasan tersebut.   “Kami membantu menghijaukan dan menghutankan kembali lahan bekas wisata Hibisc Puncak yang telah dibongkar. Dalam kegiatan ini, kami juga dibantu adik-adik Pramuka dari Madrasah Aliyah Cipayung serta para penyuluh kehutanan dari Bogor dan Sukabumi,” ujar Basir, Kamis (13/3/2025).   Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi damar, ketapang, mahoni, pinus, akasia mangium, dan kayu manis. Hingga saat ini, sekitar 2.000 pohon telah berhasil ditanam di area bekas parkiran bus dan mobil serta taman yang telah dibersihkan. Secara keseluruhan, target rehabilitasi ini mencakup penanaman 25.000 pohon untuk mengembalikan fungsi hutan di lahan bekas wisata tersebut.   “Kami masih menunggu pembongkaran seluruh area selesai. Saat ini, penanaman difokuskan di lokasi yang telah dibersihkan. Ke depan, seluruh lahan akan dihijaukan kembali dengan ribuan pohon guna mengembalikan ekosistemnya,” tambah Basir.   Program penghijauan ini diharapkan dapat mengurangi risiko erosi, meningkatkan kualitas udara, serta memulihkan keseimbangan alam di kawasan Puncak yang menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.   Baca juga: Bobocabin Gunung Mas Puncak Bogor Ditutup Sementara oleh KLH Akibat Masalah Perizinan Banjir Jabodetabek Maret 2025: Efektivitas Infrastruktur Pengendalian Air Dipertanyakan Satpol PP Jabar Targetkan Pembongkaran Bangunan wisata Hibisc Fantasy Di Puncak Rampung Pekan Depan

Bobocabin Gunung Mas Puncak Bogor Ditutup Sementara oleh KLH Akibat Masalah Perizinan

LEFT-BACK.COM – Bobocabin Gunung Mas, salah satu destinasi glamping di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dihentikan operasionalnya setelah disegel oleh Tim Gakkum Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) pada Kamis (13/3/2025). Tindakan ini diambil karena penginapan tersebut belum memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).   Deputi Penegakan Hukum Lingkungan KLH/BPLH, Rizal Irawan, menjelaskan bahwa Bobocabin Gunung Mas merupakan bagian dari 33 perusahaan yang menyewa lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2. Namun, penggunaan lahan tersebut dinilai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.   “Bobocabin belum memiliki PBG. Kami sedang mempertimbangkan sanksi administratif yang akan diberikan, apakah cukup dengan perbaikan atau ada tindakan lain, menunggu hasil kajian tim ahli,” ujar Rizal saat penyegelan berlangsung.   Ia menambahkan bahwa sebagai perusahaan BUMN, PTPN seharusnya memanfaatkan lahannya sesuai peruntukan sebagai area perkebunan, bukan untuk kepentingan komersial seperti pembangunan penginapan.   Sejak 2022, PTPN I Regional 2 juga telah menerima peringatan dari Bappedalitbang Kabupaten Bogor untuk tidak lagi melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) lahan karena luas pengembangan telah melebihi batas yang diperbolehkan dalam aturan Koefisien Zona Terbangun (KZT) dan Koefisien Wilayah Terbangun (KWT).   “Namun, peringatan tersebut tampaknya tidak dipatuhi,” lanjut Rizal.   Dengan adanya penyegelan ini, Bobocabin Gunung Mas tidak diperbolehkan beroperasi sampai ada keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang. Sanksi yang diberikan bisa berupa kewajiban melengkapi perizinan hingga kemungkinan pembongkaran fasilitas.   “Setiap kasus memiliki solusi yang berbeda. Ada yang cukup dengan perbaikan administrasi, tetapi dalam kasus tertentu, bisa saja dilakukan pembongkaran,” tutupnya.   Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama bagi sektor pariwisata dan investasi di kawasan Puncak. Keputusan akhir akan ditentukan setelah evaluasi lebih lanjut oleh KLH/BPLH.   Baca juga: Satpol PP Jabar Targetkan Pembongkaran Bangunan wisata Hibisc Fantasy Di Puncak Rampung Pekan Depan Sentra Kue Subuh Pasar Senen: Surga Takjil Murah Meriah Selama Ramadhan Lebih dari Sekadar Angka: Persib 1933 dan Arti Sebuah Warisan

Satpol PP Jabar Targetkan Pembongkaran Bangunan wisata Hibisc Fantasy Di Puncak Rampung Pekan Depan

LEFT-BACK.COM – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Barat menargetkan pembongkaran bangunan wisata hibisc Fantasy di Puncak, Kabupaten Bogor, selesai pada 20 Maret 2025. Hingga Senin 10 Maret 2025, lebih dari 50 persen bangunan telah ditertibkan, dengan total 16 bangunan yang sudah dibongkar.   Kasatpol PP Jabar, Muhammad Ade Afriandi, mengungkapkan bahwa pada Selasa (11/3/2025), pihaknya menargetkan pembongkaran tambahan 3 hingga 8 bangunan, tergantung kondisi alat dan struktur bangunan yang ditertibkan. Secara total, lahan seluas sekitar 5.800 meter persegi telah terbuka, dan proses pembersihan material bekas pembongkaran sedang berlangsung.   “Ada dua jenis material bekas pembongkaran. Material yang harus dibuang, seperti tembok, bata, dan batu, akan dialokasikan ke dua lokasi, yaitu di Gunung Mas sesuai arahan Pemerintah Kabupaten Bogor dan PTPN untuk urugan lahan, serta ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo. Selain itu, ada juga permintaan pembuangan ke Bekasi,” jelas Ade Afriandi.   Satpol PP Jabar menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembongkaran tepat waktu, sejalan dengan arahan pemerintah dalam menata kawasan Puncak agar lebih tertib dan sesuai peraturan tata ruang.   Baca juga: Pemerintah Segel Vila Ilegal di Puncak Bogor untuk Selamatkan Hulu DAS Ciliwung Banjir Jabodetabek: Krisis Hulu yang Berulang, Solusi yang Terabaikan Ramadan 2025: Transkarya Community Singapore Berbagi Berkah Iftar untuk Anak Yatim dan Korban Banjir di Puncak Bogor